Namun diakuinya bahwa umat Muslim di Indonesia belum bisa menerima sepenuhnya dari kalangan sendiri. Yang ada mereka hanya bisa memaki-maki Paytren.
“Hati gak boleh kotor. Tapi gue akhirnya jadi melihat, umat kita belum kuat. Belum bisa menerima kalangan sendiri. Jadi biarlah, biar aja. Biar kapitalis aja yang menguasai. Toh, gak ada yang peduli. Yang ada malah maki-maki,” katanya.
Ia mengungkapkan kesedihan saat memperjuangkan sesuatu tetapi yang diperjuangkan tidak peduli akan hal itu.
“Andai tau, betapa berat perjuangan buat sampai di titik ini. Dan gue rasa banyak yang bisa merasakan, pahitnya ketika merjuangin orang, tapi yang diperjuangin mlengos aja. Boro-boro bantuin, doain aja kagak. Maki iya, cemoh iya, ngatain iya. Ya gitu deh, itulah ‘KITA’. Hehe. Gak usah sakit hati, emang itu faktanya,” pungkasnya.
Klarifikasi dari Wirda Mansur ini tak hanya ramai di Instagram, tapi juga menjadi trending topic di Twitter.***