Oknum KPU dan 4 PPK Lebak Diduga Terima Suap, Jejak Pemilu Siap Penjarakan Oknum KPU Lebak dan PPK

- 28 Mei 2024, 23:25 WIB
Tangkapan Layar bukti transfer untuk oknum PPK di Kab. Lebak yang beredar dikalangan Wartawan
Tangkapan Layar bukti transfer untuk oknum PPK di Kab. Lebak yang beredar dikalangan Wartawan /


HALOYOUTH  - Koordinator Jaringan Edukasi dan Advokasi Pemilu Provinsi Banten mengatakan akan mempelajari beredarnya temuan tentang bukti-bukti transfer Caleg DPRD Lebak kepada oknum panitia Penyelenggara Kecamatan (PPK). Kata Hanung, seandainya cukup bukti, dia akan melaporkan temuan kucuran dana tersebut kepada penyelenggara pemilu ke Kepolisian atau Kejakksaan agar mereka segera diproses.

"Tentu temuan-temuan bukti transfer yang kita dapat akan dipelajari dan dikumpulkan. Kemudian temuan ini akan kita laporkan ke Kepolisian atau kejaksaaan agar ditindak lanjuti atau diproses. Sehingga ke depan penyelenggara pemilu yaitu KPU dan PPK di Lebak atau Banten tidak gegabah dalam menyalagunakan weweangnya," kata Koordinator Jaringan Edukasi dan Advokasi Pemilu (Jejak Pemilu) Provinsi Banten, Hanung lewat sambungan selulernya, Selasa (28/5/2024).

Sebelumnya diberitakan, Anggota DPRD Kabupaten Lebak Musa Weliansyah mengaku memiliki bukti tentang oknum Komisioner KPU dan empat (4) orang Panitia Penyelenggara Kecamatan (PPK) diduga terima uang ratusan juta rupiah. Kata Musa, pihaknya dalam waktu dekat akan melaporkan peristiwa tidak profesional tersebut kepada Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI.

Baca Juga: Sinopsis I.T Kisah Keluarga Melawan Ancaman Teknologi yang Mengerikan di Rumah Sendiri

"Ini sangat memperihatinkan dan gawat untuk demokrasi di Indonesia karena telah tercoreng oleh Ketua KPU Lebak dan PPK yang tidak profesional menerima ampau atau Terima suap. Saya memiliki bukti transfer ke PPK dan bentuk ketidak profesionalan penyelenggara pemilu di Lebak, " kata Anggota DPRD Lebak Musa Weliansyah saat dihubungi lewat sambungan selulernya, Selasa (28/5/2024).

Lebih lanjut, politisi berlatar belakang ka'bah tersebut juga sempat melaporkan kejadian tentang temuan di lapangan terkait PPK Warunggunung yang diduga melakukan kejahatan penggelembungan suara terhada partai tertentu di Kabupaten Lebak. Kata Musa, ini bentuk ketidak telitian dan pembiaran KPU terhadap laporan temuan masyarakat.

"Padahal PPK Warunggunung sudah terbukti melakukan penggelembungan suara dan melanggar kode etik sesuai keputusan Bawaslu Provinsi. Tapi malah anggota PPK berinisial ALM tetap lolos dan aman bekerja sebagai PPK di Warunggunung, " tegas Musa.

Baca Juga: Menyingkap Rahasia Negara: Kisah Heroik Pegawai Intelijen Inggris dalam Film Official Secret

Menurut Musa, pihaknya juga sempat ditanya oleh Ketua KPU Lebak tentang bukti-bukti yang dia laporkan. Karena menurut pengakuan Musa, KPU akan segera melakukan eksekusi laporan dia seandainya memiliki bukti yang lengkap.

"Ada engga bukti transfer ke oknum PPK Warunggunung berinisial ALM tersebut, kalau ada enak kita bisa langsung eksekusi. Karena ada surat sakti dari oknum pimpinan DPRD Lebak, maka oknum PPK Warunggunung itu tetap lolos, " beber Musa menirukan suara dari oknum KPU yang diduga melanggar kode etik dan diduga menerima suap.

Halaman:

Editor: Maslam Danur

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah