HALOYOUTH - Makan atau minum saat bertamu adalah hal lumrah yang sering dilakukan oleh manusia pada umumnya.
Di zaman sekarang ini, sering kali kita mendengar bahwa makan di tempat orang yang sedang berduka adalah hal yang tidak benar. Benarkah hal demikian? simak penjelasannya hingga akhir.
Dilansir Haloyout.com dalam unggahan Youtube Al-Bahjah TV yang berjudul 'Hukum makan di rumah duka dalam ajaran islam' begini penjelasan lengkap Buya Yahya untuk makan di tempat orang meninggal.
Baca Juga: Apakah Semua Orang Masuk Neraka? Begini Penjelasan Buya Yahya
Buya Yahya menegaskan bahwa makan ditempat orang berduka Nabi SAW tidak pernah melarangnya, justru yang nabi ajarkan ialah banyaklah bersedekah.
Karena dengan bersedekah dapat memperlancar rezeki kita.
Dahulu Nabi SAW justru memerintahkan kepada sahabat agar membuatkan makanan untuk dibawakan kepada keluarga ja'far yang kondisinya sedang berduka cita.
"Nabi SAW bersabda 'Isna'u li abi ja'far attoamah' nabi memerintahkah seorang sahabat untuk membuat makanan untuk keluarga ja'far yang meninggal, karena kebetulan keluarga jafar adalah fakir," ucap Buya Yahya kepada jama'ah.
Baca Juga: Mengenal Akhlak Rasulullah dalam Al-Qur'an
Menurut Buya Yahya sebaiknya jika kita mendengar pendapat yang membingungkan seperti larangan makan di tempat orang yg sedang berduka, alangkah lebih baik kita mencari sumber pendapatnya, dan di cek apakah sumbernya bisa di pertanggung jawabkan?
Dai yang lahir di Blitar, Jawa Timur tersebut mengatakan jika ada yang tidak suka makan di tempat orang yang berduka silahkan, cukup sampai disitu, dan jangan melarang orang lain.
"Jika anda tidak suka makan di tempat orang berduka maka cukup sampai disitu, jangan membuat larangan yang menyesatkan umat," lanjutnya.
Baca Juga: Jangan Tidur Setelah Subuh dan Ashar, ini Akibatnya! Menurut Buya Yahya
Buya Yahya memperjelas bahwa boleh makan di tempat orang yang meninggal/berduka, yang tidak boleh lanjut Buya Yahya adalah memaksakan diri membuat makanan yang berlebihan sehingga malah menyulitkan sohibul musibah.
Buya Yahya menutup jawaban dengan berdoa agar kita semua diampuni dari segala dosa yang telah kita perbuat.
"Saya rasa cukup, semoga allah mengampuni," tandasnya.***