HALOYOUTH – Suami merupakan salah satu seseorang yang teladan kebaikan bagi istrinya. Bahkan banyak seorang suami kerap tidak melaksanakan amanah karena melakukan dosa sebagai kepala rumah tangga.
Adapun amanah yang telah diberikan suami, hal ini perlu waspada agar terhindar dari dosa yang bisa menyebabkannya masuk neraka.
Berikut adalah dosa suami yang perlu diwaspadai, bahkan diantaranya diharamkkan surga baginya. Dialnsir Haloyouth.com dari berbagai sumber pada Kamis, 21 April 2022.
1. Tidak ada Rasa Cemburu pada Istri
Banyak di zaman sekarang bahwa perbuatan suami melakukan kepada istrinya tidak atau kurang memiliki rasa cemburu terhadap istrinya sendiri. Tipe suami seperti ini lah termasuk dengan perbuatan tercela.
Baca Juga: Inilah Amalan yang Boleh Dikerjakan Perempuan Haid saat Malam Lailatul Qadar, Menurut Buya Yahya
Sebagaimana disebutkan dalam hadist, yaitu Ibnu Umar RA dengan sanak Marfu sampai Nabi SAW,“Ada tiga yang Allah haramkan masuk surga yaitu: pecandu khamar, orang yang durhaka pada orang tua, dan orang yang tidak memiliki sifat cemburu yang menyetujui perkara keji pada keluarganya,” (HR. Ahmad 2:69, Hadist ini shahih dilihat dari jalur lain).
Adapun maksud sebagaimana yang telah disebutkan dalam Al mu’zam Al Wasith ialah para lelaki yang menjadi pemimpin keluarganya tidak punya rasa cemburu dan tidak punya rasa malu terhadap istrinya dan orang lain.
2. Tidak Setia Terhadap Istri
Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat,”. Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan kemaluannya,” (QS. An Nur 24: 30-31).
Baca Juga: Ini Makna Kemenangan Lebaran Setelah Puasa Ramadhan Menurut Habib Husein Jafar
3. Menyerahkan Kepemimpinannya Pada Istri
Banyak diantara umat muslim bahkan dalam sebuah masyarakat mengenai kendali dalam rumah tangganya diserahkan kepada pihak sang istri. Selain itu seorang istri memilih untuk bekerja demi menafkahkan perekonomian rumah tangganya.
Hal ini akan menjadi sebuah alasan bahwa seorang suami telah menyerahkan tampuk kepimpinannya dalam rumah tangga, bahkan apabila seorang suami lebih memilih untuk bersantai dan membiarkan sang istri bekerja.
Bahwasanya Rasullah SAW pernah bersabda tentang satu janji tidak akan beruntung satu kelompok jika kepemimpinannya diserahkan pada seorang wanita. Tidak akan beruntung suatu kaum yang dipimpin oelh seorang wanita,”. (HR. Ahmad, Bukhari, Tirmidzi, dan Nasa’i).***