Maulana Jalaludin Rumi Muhammad bin Husin al-Khattabi al-Bakri merupakan penyair sufi yang lahir di Balkh, Afganistan pada tanggal 30 September 1207.
Ulama dan juga penyair itu lebih dikenal dengan nama Jalaludin Rumi yang merupakan garis keturunan dari sahabat Nabi Muhammad SAW, yakni Abu Bakar as-Siddiq dari garis keturunan ayah.
Sementara itu, sang ibu Jalaludin Rumi merupakan keturunan kerajaan Khwarazm.
Selain sebagai ulama sufi, namanya melegenda karena kata-kata bijak cintanya yang dapat kita ambil hikmah dan sisi positifnya.
Baca Juga: 10 Karya Puisi Supendi, Pendek Namun Sarat Makna
Yuk! Kita simak kata-kata bijak Jalaludin Rumi berikut:
- Cinta dan kelembutan adalah sifat manusia, kemarahan dan gairah nafsu adalah sifat binatang.
- Kau harus hidup di dalam cinta, karena manusia yang mati tidak dapat melakukan apa pun. Siapa yang hidup? Dia yang dilahirkan oleh Cinta.
- Mengapa hati begitu terasing dalam dua dunia? Itu disebabkan Tuhan Yang Tanpa Ruang.
- Tuhan telah memasang tangga di hadapan kita, kita harus memanjatnya, setahap demi setahap.
- Aku bagai benih di bawah tanah, Aku menanti tanda musim semi.
- Janganlah gunakan pedang kayu dalam perang. Pergilah, cari yang dari baja, kemudian majulah dengan gembira.
- Cinta mengubah kekasaran menjadi kelembutan, mengubah orang tak berpendirian menjadi teguh berpendirian, mengubah pengecut menjadi pemberani, mengubah penderitaan menjadi kebahagiaan, dan cinta membawa perubahan-perubahan bagi siang dan malam.
- Dari gunung arus air deras mengalir, dari tubuh kita jiwa pun bergerak karena ilham cinta.
Baca Juga: 25 Kata-Kata Bijak KH. Zainudin MZ Penuh Makna yang Mendalam, Cocok untuk Motivasi Hidup
9. Betapa bahagia saat kita duduk di istana, kau dan aku,
10. Dua sosok dan dua tubuh namun hanya satu jiwa, kau dan aku.
11. Perkecillah dirimu, maka kau akan tumbuh lebih besar dari dunia. Tiadakan
dirimu, maka Jatidirimu akan terungkap tanpa kata-kata.
12. Mata hati punya kemampuan 70 kali lebih besar untuk melihat kebenaran dari
pada indra penglihatan.
13. Hati manusia selalu terbuka dan dapat menerima segalanya: semua yang
baik dan buruk menjadi bagian dari Sufi.
14.Dalam mendengar ada perubahan sifat, dalam melihat ada perubahan hakekat.
15. Cahayalah yang membuat warna dapat dilihat: di malam hari
16. Merah, hijau, dan coklat muda hilang dari pandanganmu.
17. Di hadapan Tuhan, pendek kata, segala yang merupakan tujuan kita adalah nama kita yang sebenarnya.
18. Seperti Adam dan Hawa yang melahirkan sekian banyak jenis, cinta lahir dalam sekian banyak bentuk, Lihatlah dunia penuh dengan lukisan, namun ia tidak memiliki bentuk.
Baca Juga: Keistimewaan Kelahiran Hari Minggu, Punya Karakter dan Daya Pikir yang Kuat, Kamu Salah Satunya?
19. Hakikat Yang Maha Pengasih hadir secara langsung laksana sinar matahari yang menerangi bumi.
20.Tiada kutukan yang sangat berbisa selain kebebasan kehendak.
21. Tidak perlu membakar selimut baru hanya karena seekor kutu, juga aku tidak membuang muka dari kau hanya karena kesalahan yang tak berarti.
22.Ketahuilah, apapun yang menjadikanmu tergetar, itulah yang terbaik untukmu! Dan karena itulah, qalbu seorang pecinta-Nya lebih besar daripada Singgasana-Nya.
23. Air berkata kepada yang kotor, "Kemarilah." Maka yang kotor akan berkata, "Aku sungguh malu." Air berkata, "Bagaimana malumu akan dapat dibersihkan tanpa aku.
24. Singa terlihat paling tampan ketika sedang mencari mangsa.
25. Jualah kepandaianmu dan belilah kebingunganmu.
26.Jika Anda jengkel terhadap setiap gesekan, bagaimana cermin Anda akan dipoles.
27. Sufi adalah seorang lelaki atau seorang perempuan yang telah patah hati terhadap dunia.
28. Anda dilahirkan memiliki sayap, mengapa lebih memilih hidup merangkak.
29. Luka adalah tempat di mana cahaya masuki Anda.
30. Setiap penglihatan tentang keindahan akan lenyap. Setiap perkataan yang manis akan memudar.
31. Perempuan adalah cahaya Tuhan, Dia bukan dicintai secara duniawi, dia berdaya kreatif, bukan hasil kreasi.
32. Kata-kata lembut yang kita katakan kepada pasangan kita tersimpan di suatu tempat rahasia di surga. Pada suatu hari, mereka akan jatuhan bagaikan hujan, lalu menyebar, dan misteri cinta kita akan tumbuh bersemi di seluruh penjuru dunia.
33. Mati tanpa cinta adalah kematian terburuk dari segala kematian.
Itulah kata-kata bijak Jalaludin Rumi yang dapat kita ambil hikmahnya.*