Begini Cara Menyikapi Suami yang Kecanduan Judi Online dan Pinjol Kata Ustadz Adi Hidayat

28 Februari 2024, 21:55 WIB
Begini Cara Menyikapi Suami yang Kecanduan Judi Online dan Pinjol Kata Ustadz Adi Hidayat /

 

HALOYOUTH - Judi online dan pinjol adalah dua hal yang tengah marak terjadi di masyarakat baik dikalangan muda mudi maupun orang yang telah berkeluarga.

Penyebabnya apalagi kalau bukan masalah ekonomi yang sulit hingga masalah pekerjaan.

Sehingga judi online dan pinjol adalah dua alternatif yang menurut asumsi pemainnya bisa cepat memperoleh uang untuk kebutuhan sekarang.

Berbeda dengan pinjol, kendati judi online adalah tipu daya bandar dan sama-sama bikin pusing, judi online menjadi candu tersendiri kendati berulang kali para pemainnya menerima kekalahan.

Untuk memupuk rasa penasarannya, seseorang akan rela pinjol lagi berapapun untuk besarnya.

Baca Juga: 7 Pohon Ini Dipercaya Bisa Menangkal Kiriman Santet dan Gangguan Mahluk Halus

Akhirnya, manusia terjebak pada sirkulasi judi, habis, pinjol, judi lagi, habis, pinjol lagi. Demikian seterusnya sehingga kita dibuat sulit untuk keluar dari lingkaran setan ini.

Lalu bagaimana jika judi online dan lilitan pinjol ini terjadi dalam rumah tangga dimana suamimu terikat dengan lingkaran setan ini, apa solusi untuk mengatasinya?

Melansir kanal YouTube Lentera Hati berjudul cara menyikapi suami Hobi Judi, Hutang, dan Poligami berikut dikemukakan caranya oleh Ustadz Adi Hidayat.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, semua lika-liku kehidupan adalah musibah yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.

Kata ustadz Adi Hidayat, Allah pasti akan menurunkan ujian kepada umatnya, sesuai dengan porsi dan kemampuan umat tersebut.

Baca Juga: Kuat untuk Game Berat, Inilah Rekomendasi 3 HP Murah untuk Gaming di Tahun 2024

"Allah tidak akan menurunkan ujian dengan porsi tinggi. Pasti ujian itu sesuai takaran kemampuan umatnya. Itu semata-mata agar umat-Nya mendapatkan pahala sebagai bekal masuk surga," katanya.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan, jika seorang suami adalah pria yang gemar judi bahkan terlilit hutang, maka langkah pertama yang harus diambil adalah bersabar.

Ia menyampaikan, sang istri harus meyakinkan dirinya sendiri, jika ujian yang tengah melanda melalui suami merupakan hal yang telah ditetapkan Allah SWT.

"Allah akan menguji umat-Nya dengan beragam jenis kehidupan. Kunci menghadapi itu semua adalah dengan bersabar. Sadarkan pada jiwanya, kuatkan imannya, yakini jika semua itu adalah ketetapan Allah," ujarnya.

Baca Juga: Kamu Banget, Ini Dia 5 Rekomendasi HP Harga 1 Jutaan Super Keren yang Rilis di Tahun 2024

Langkah kedua yang bisa diambil, sang istri harus melihat apakah perilaku suami bisa menghambat dirinya dalam beribadah.

Jika tidak, maka ujian yang datang melalui suami bisa menjadi ladang dakwah sang istri, barangkali Allah titipkan suami agar bisa berubah karena sosok istri.

"Istri bisa mendoakan suami dari dekat, menasihatinya dengan cara-cara yang lembut, juga berdakwah agar suami bisa berubah kembali ke jalan Allah," tuturnya.

Namun jika perilaku dari suami bisa berdampak kepada terhambatnya ibadah istri kepada Allah SWT, maka langkah ketiga perlu diambil.

Itu tidak lain mengutus wali terbaik dari kedua belah pihak keluarga, untuk menyelesaikan persoalan antara istri dan suami.

"Jika istri melihat ada potensi perpecahan yang cukup tinggi, maka bisa diambil langkah dengan meminta wali paling dipercaya dari masing-masing pihak. Harapannya agar persoalan yang ada bisa diperbaiki melalui keluarga," ucapnya.

Baca Juga: Inilah Doa untuk Mempermudah Proses Sakaratul Maut, Diajarkan Rosulullah untuk Diamalkan

Terakhir, ketika suami berbuat kasar, melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT, bahkan menjadikan istri sebagai tulang punggung, maka langkah gugatan cerai bisa diambil.

"Ketika suami menyakiti, berbuat zolim dengan kekerasan fisik dan sebagainya yang mengakibatkan istri terganggu secara fisik. Maka langkah gugatan cerai adalah pilihan terakhir yang bisa diambil," ucapnya.

Namun begitu, Ustadz Adi Hidayat menyarankan agar langkah tersebut tidak diambil oleh istri secara terburu-buru.

"Jika istri merasa kuat dan masih bisa bertahan, seperti Asiya berdakwah kepada Fir'aun, bertahanlah sampai titik puncaknya. Saya yakin suami anda bukanlah Fir'aun," katanya.***

Editor: Saepudin Bahri

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler