Kamu Harus Tahu! Inilah 6 Fakta Menarik Seputar Perang Badar

- 30 September 2023, 23:18 WIB
Ilustrasi/Perang Badar
Ilustrasi/Perang Badar /Pixabay//

HALOYOUTH.COM-Rasa-rasanya semua orang tahu apa itu perang Badar. Tapi tidak semua orang tahu fakta-fakta menarik yang ada di dalamnya, seperti kenapa perang Badar bisa terjadi? Seperti apa posisi strategis perang Badar? Dsb.

Maka dari itu, yuk simak ulasan fakta-fakta menarik seputar perang Badar berikut ini:

1. Latar belakang perang Badar

Untuk memahaminya, kita perlu mundur ke saat hijrah, dimana para sahabat itu disiksa dan ditekan terus di Makkah. Lalu, turun perintah hijrah, dan setelah itu, para sahabat pun mulai hijrah satu persatu ke Madinah.

Baca Juga: Bagaimana Akhlak Rasulullah Saat Sedang Duduk dengan Para Sahabat? Ini Jawaban Ali Bin Abi Thalib

Nah di sinilah timbul masalah, yaitu harta dan properti para sahabat yang ditinggal di Makkah itu direbut oleh Quraisy Makkah. Ini bermasalah sekali, kenapa? Jelas, karena para sahabat itu memang pindah, tapi tidak pernah mengalihkan kepemilikan harta dan properti mereka.

Artinya harta-harta itu bukan milik Quraisy, namun Quraisy malah menggasak habis harta mereka karena ditinggal pemiliknya ke Madinah. Karena itu ketika rombongan dagang Quraisy dikabarkan menuju jalur Madinah, Nabi mengajak merebut rombongan itu untuk mengklaim kembali harta para sahabat yang sudah direbut Quraisy sebelumnya.'

2. March pasukan Quraisy ke Badar dan jumlah yang jomplang

Ketika mendengar Rasulullah dan para sahabat ingin menghadang kafilah dagang Quraisy, Makkah pun mengirim pasukan yang banyak. Karena niatnya cuma ingin mengambil kembali harta para sahabat, umat muslim cuma berjumlah 313 orang muslim, 8 pedang, 6 baju perang, 70 ekor unta, dan 2 ekor kuda.

Baca Juga: 22+ Nama Sahabat yang Diberi Julukan Khusus Oleh Rasulullah, Siapa Aja Ya?

Sedangkan kaum Quraisy memiliki 1.000 orang, 600 persenjataan lengkap, 700 unta, dan 300 kuda. Jadi sangat timpang sekali perbandingannya sampai 1:3, artinya tiap orang pasukan Islam harus berkelahi melawan 3 orang pasukan Quraisy.

Apalagi ini bukan perkelahian biasa, melainkan perang yang mana hanya ada dua opsi; membunuh atau dibunuh!

3. Rapat tingkat tinggi

Mendengar Quraisy berangkat dengan pasukan 1000 orang bersenjata lengkap, Rasulullah pun mengadakan rapat militer tingkat tinggi.

Apa langkah selanjutnya? Maju terus atau mundur saja ke Madinah? Mana keputusan yang baiknya diambil?

Baca Juga: Bikin Geleng-geleng, Ternyata Segini Harta Kekayaan Raja Mohammed VI Sang Raja Maroko

Namun di tengah rapat yang panas itu, Miqdad bin Amr (sahabat Anshar) memberi pidato:

"Wahai Rasulullah! Lanjutkan ke mana Allah mengarahkan Anda, karena kami bersama Anda. Kami tidak akan mengatakan seperti yang dikatakan Bani Israil kepada Musa; 'Pergilah kamu dan Tuhanmu dan berperanglah dan kami akan tinggal di sini,' melainkan kami akan mengatakan; 'Pergilah kamu dan Tuhanmu dan berperanglah dan kami akan berperang bersamamu', demi Allah! Jika Anda ingin membawa kami ke Birk al-Ghimad, kami akan tetap berperang dengan Anda melawan para pembelanya sampai Anda mendapatkannya."

4. Bukti loyalitas Anshar yang tak tertandingi

Kaum Anshar ini luar biasa, pertama, mereka menampung kaum muhajirin dari Makkah. Kedua, mereka membagi segalanya untuk para imigran, mulai dari makanan hingga rumah.

Ketiga, mereka loyalitas mutlak kepada risalah Islam, dan keempat, mereka mengangkat Nabi (yang orang Muhajirin) sebagai pemimpin Madinah) dan bukannya dari orang Madinah itu sendiri.

Baca Juga: Bikin Geleng-geleng, Ternyata Segini Harta Kekayaan Raja Mohammed VI Sang Raja Maroko

Ketika Perang Badar tiba, sebenarnya itu tidak termasuk perjanjian, karena perjanjiannya adalah Anshar akan membela Rasulullah di dalam kota Madinah. Badar itu sudah di luar Madinah, jadi tidak ada kewajiban Anshar buat menolong Rasulullah.

Namun, kata-kata dari Miqdad mengubah semuanya. Anshar dengan tegas memberi statement bahwa mereka akan mengikuti Rasulullah ke manapun, dan ini adalah bukti loyalitas Anshar ke risalah Islam yang tak tertandingi oleh siapapun.

5. Diskusi lokasi camp

Untuk menentukan lokasi camp kaum muslim, Rasulullah menunjuk sebuah lokasi. Sahabat berusaha memastikan apakah ini wahyu Allah atau pendapat pribadi beliau.

Baca Juga: Raja Terkaya Ketiga di Dunia, Harta Kekayaan Raja Salman Tembus Hingga Ratusan Triliun

Kalau itu wahyu Allah, para sahabat akan langsung mengikuti, tapi kalau itu pendapat beliau pribadi, para sahabat akan berdiskusi ulang.

Saat beliau menjawab ini pendapat pribadi, sahabat itu menunjukkan lokasi camp yang lebih baik. Kejadian ini menjadi insight besar yang tak lekang zaman, bahwa tidak ada seorangpun, siapapun dia, yang berhak menjadi pemimpin yang diktator.

Sebab, Rasulullah saja -dalam hal-hal yang bukan wahyu- bersedia berdiskusi dengan para sahabat, bahkan di masa genting seperti perang.

6. Alquran menunjukkan kalau perang Badar itu sangat strategis

Q.S. 3 ayat 123: "Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertaqwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya."

Baca Juga: Mengenal Negara Brunei Darussalam, Tetangga Indonesia yang Dipimpin Sultan Berharta USD28 Miliar

Q.S. 3 ayat 124: "(Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mukmin: Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?"

Q.S. 3 ayat 125: "Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda."

Q.S. 3 ayat 126: "Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi (kemenangan) mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa."

Sampai disini, bagaimana menurutmu peristiwa perang Badar?

Artikel ini kami cukupkan sampai sini dulu, dan akan dilanjut pada artikel berikutnya.***

Editor: Lina Sobariyah

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah