Salafus Shalih, Kumpulan Kutipan Ulama tentang Adab Berbicara

- 17 November 2023, 11:00 WIB
Ilustrasi: Salafus Shalih, Kumpulan Kutipan Ulama tentang Adab Berbicara/Pexels/Timur Weber
Ilustrasi: Salafus Shalih, Kumpulan Kutipan Ulama tentang Adab Berbicara/Pexels/Timur Weber /

HALOYOUTH - Segala puji hanya untuk Allah tuhan semesta alam, shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Baginda besar Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam beserta keluarga dan seluruh sahabatnya.

Dalam agama Islam, segala perbuatan sudah diatur dengan baik dan jelas dalam Alquran maupun hadits, termasuk memerhatikan adab ketika berbicara. Sebab, memiliki adab yang baik merupakan salah satu ciri seorang Muslim beriman yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Tujuan memiliki adab yang baik adalah untuk membentuk dan menghasilkan pribadi-pribadi yang beradab. Baik itu terhadap Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, dan sesama makhluk sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Alquran serta hadits.

Baca Juga: 5 Cara Cepat Menghafal Alquran untuk Anak dan Remaja

Beberapa Kutipan Ulama Salaf tentang Adab Berbicara

Dari Khalaf bin Tamim, ia berkata: Abdullah bin Muhammad menceritakan kepada kami. Dari Auza’i, ia berkata: Umar bin Abdul Aziz mengirim surat kepada kami, tidak ada yang ingat selain aku dan Makhul: ‘Amma ba’du, sesungguhnya siapa yang banyak mengingat mati niscaya ia ridha yang sedikit dari dunia dan siapa yang menghitung ucapannya dari perbuatannya niscaya sedikit ucapannya kecuali yang bermanfaat.

Bakar bin Munir berkata: Aku mendengar Abu Abdillah al-Bukhari berkata: ‘Aku berharap bertemu Allah Ta’ala dan Dia tidak menghisabku bahwa aku pernah mengghibah (menggunjing) seseorang.

Dari Sahl bin Abdullah at-Tastary, ia berkata: Di antara akhlak para shiddiqin bahwa ia tidak bersumpah karena Allah Ta’ala, ia tidak menggunjing, tidak digunjing orang lain, tidak kenyang, apabila berjanji tidak menyalahi, dan tidak bercanda sama sekali.

Ahmad bin Abil Hawari berkata: Abu Abdillah al-Anthaky berkata: Fudhail dan Tsaury rahimahumallah berkumpul dan mudzakarah, lalu Sufyan merasa terharu dan menangis, kemudian ia berkata: ‘Saya berharap majelis ini akan menjadi rahmat dan berkah terhadap kita.’ Fudhail berkata kepadanya: ‘Akan tetapi saya, wahai Abu Abdillah, merasa khawatir bahwa ia akan lebih membahayakan diri kita. Bukanlah engkau berusaha untuk berbicara sebaik mungkin dan aku berusaha untuk berbicara sebaik mungkin, maka engkau menghiasi ucapanmu kepadaku dan aku menghiasi ucapanku kepadamu? Lalu Sufyan menangis dan berkata: ‘Engkau memberi kehidupan baru kepadaku semoga Allah memberi kehidupan baru kepadamu.

Halaman:

Editor: Nurhendra Wibowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x