Mengapa Jumlah Rakaat Shalat Tarawih di Indonesia Berbeda-beda? Begini Penjelasan Gus Baha

- 27 Februari 2024, 20:00 WIB
Gus Baha
Gus Baha //dok. nu.or.id

HALOYOUTH - Salah satu ibadah sunnah dalam bulan puasa Ramadhan adalah sholat tarawih. Dalam pelaksanaan sholat sunnah tarawih ini antar umat Muslim di Indonesia berbeda-beda, utamanya soal bilangan rakaat.

Penting bagi kita mengetahui sejarah perbedaan rakaat ini agar ketika kita memilih bilangan yang sedikit kita tahu landasannya.

Melansir kanal YouTube Santreh Kopengan, berikut dijelaskan Gus Baha asal usul bilangan rakaat dalam tarawih berbeda-beda sebagai berikut.

Gus Baha mengatakan makanya kasusnya sholat Tarawih, saya katakan kasus karena melahirkan firgoh (pemahaman yang berbeda).

Baca Juga: Ternyata Ada Dosa yang Lebih Besar dari Dosa Syirik, dan Sering Dilakukan Manusia, Kata Gus Baha

“Rasululloh hari pertama Ramadhan, Nabi keluar ke masjid. Karena Nabi sadar, sholat tarawih tidak disunnahkan untuk berjamaah maka Nabi sholat munfarid (sendirian),” kata Gus Baha.

Gus Baha menceritakan karena Nabi itu tokoh central banyak yang makmum, sahabat nabi yang namanya Mustofa, sering duduk-duduk di mushola di saat bulan Ramadhan. Daripada duduk Mustofa menjadi makmum Nabi.

"Sholat itu menjadi terkenal, karena Mustofa yang menyebarkan ke para sahabat, Mustofa mengatakan ternyata Nabi kalau bulan Ramadhan, setelah Isyak menambah sholat,” tutur Gus Baha.

Lanjut Gus Baha, hari kedua yang ikut sholat sunnah berjamaah bertambah banyak, begitupun hari ketiga semakin bertambah banyak yang ikut makmum.

Halaman:

Editor: Adi Riyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x