4 Hal Ini Dianjurkan Menjadi Doa Oleh Ibu Hamil Agar Anaknya Soleh dan Sholehah, Kata Ustadz Adi Hidayat

- 28 Februari 2024, 15:30 WIB
Ustad Adi Hidayat
Ustad Adi Hidayat /

“Dari Abu ‘Abdurrahman ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menceritakan kepada kami, dan beliau adalah ash-Shadiq al-Mashduq (yang benar lagi dibenarkan perkataannya):

‘Sesungguhnya seseorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk sperma, kemudian menjadi segumpal darah seperti (masa) itu, kemudian menjadi segumpal daging seperti itu pula. Kemudian seorang malaikat diutus kepadanya untuk meniupkan ruh di dalamnya, dan diperintahkan dengan empat kalimat: menuliskan rizkinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagia. Demi Dzat yang tiada tuhan selain-Nya, sesungguhnya ada salah seorang dari kalian yang beramal dengan amalan ahli surga sehingga jarak antara dirinya dengan surga hanya tinggal satu hasta, tapi catatan (takdir) mendahuluinya, lalu ia beramal dengan amalan ahli neraka sehingga akhirnya dia masuk neraka.

Baca Juga: Inilah Tanda Sekian Hari Kita Akan Mengalami Kematian, Cermati Agar Kita Sempat Bertaubat

Dan sesungguhnya ada salah seorang dari kalian yang beramal dengan amalan ahli neraka sehingga jarak antara dirinya dengan neraka hanya tinggal satu hasta, tapi catatan (takdir) mendahuluinya, lalu ia beramal dengan amalan ahli surga sehingga akhirnya dia masuk surga’.”

Salah satu kandungan hadist tersebut dikatakan bahwa ketika janin berusia 4 bulan, maka malaikat meniupkan 4 hal pada janin.

4 hal yang ditiupkan malaikat pada janin tersebut diantaranya rezekinya, ajalnya, amalnya, dan terakhir bahagia dan sengsaranya.

"Yang dua diatas (rezeki dan ajal) disebut dengan qodar, dan yang dua terakhir (amal dan bahagia serta sengsaranya) disebut dengan takdir," jelas Ustadz Adi Hidayat.

"Apakah qodar dan takdir itu berbeda? Jelas berbeda," ujar Ustadz Adi Hidayat. Bedanya, kalau qodar sebanyak dan sekuat apapun ikhtiar yang kita lakukan, tidak akan merubah qodar-Nya Allah, berbeda dengan takdir, kalau takdir ditentukan dengan usaha yang kita lakukan, jelas Ustadz Adi Hidayat.

Contoh qodar, jika ajal menjemput kita tidak bisa menghentikannya bahkan memundurkannya atapun memajukannya barang sedetik pun.

Sedangkan contoh takdir, ketika adzan berkumandang, kita bisa memilih apakah langsung ke mesjid atau berdiam diri dan melakukan pekerjaan lain.

Halaman:

Editor: Adi Riyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah