Network
Sebelumnya kita telah membahas tentang mendeteksi kebohongan pasangan dengan memperhatikan pesan komunikasi, kali ini kita berlanjut pada pesan kinesik. Pesan kinesik merupakan pesan alam bawah sadar seseorang yang muncul sebagai reaksi yang ditujukan akibat dari ketidakjujuran atas informasinya yang ia ungkapkan.
Gerakan tubuh bagian penting dan wajib diperhatikan jika kamu mencurigai kekasihmu sedang berbohong. Perhatikan dan amati gerak tubuhnya maka kamu akan menemukan ketidaksesuaian pada dirinya. Berikut pesan pesan kinesik yang dapat kamu perhatikan:
1. Duduk yang Tidak Nyaman
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya dalam part 1 setiap kebohongan akan menimbulkan rasa ketidaknyamanan dalam diri si pembohong tersebut. Menurut Martin soorjo dalam buku super handbook for perfect lie detector in relationship mengatakan "orang yang sedang berbohong akan sering mengatur posisi duduknya. Hal tersebut dikarenakan ia merasa tidak nyaman yang berasal dari rasa cemas. Dan kecemasan tersebut datang kerena ia sedang berbohong atau menyembunyikan sesuatu informasi.
2. Gerakan Tangan
Seperti yang telah dijelaskan di atas, orang yang sedang berbohong akan merasa cemas. Kecemasan merupakan sebuah respon cepat dari tubuh akibat ia mengatakan hal yang tidak benar. Selain posisi tubuh yang menjadi tidak nyaman, gerakan tangan juga mengidentifikasikan bahwa ia sedang berbohong. Ini yang perlu kamu perhatikan dari gerak tangan.
a. Jari tangan, jari seseorang yang sedang berbohong cenderung aktif seperti menggesek-gesekkan jarinya ke jari yang lain, misalnya jempol kanan atau jempol kiri dengan jari telunjuk.
b. Orang yang gugup akan menggosok atau menyentuhkan tangan nya ke bagian kulit, seperti leher, kening, pipi, hidung, atau ke bibir. Hal tersebut merupakan gerakan refleks untuk mengusir stres atau gelisah yang melanda pelaku karena telah menyembunyikan atau memanipulasi fakta.
c. Menutup mulut dengan tangan. Jika pasanganmu melontarkan jawaban, lalu tangannya bergerak untuk menutup atau menyembunyikan mulutnya, perilaku tersebut itu dapat dijadikan indikator adanya kebohongan.
3. Diskoneksi Verbal dan Nonverbal.
