Network
HALOYOUTH - Bila mendengar kata daun sirih, biasanya yang terlintas dalam pikiran adalah daun yang sering dikunyah oleh orang-orang tua. Walaupun mungkin
Daun sirih sangat mudah didapatkan di sekeliling kita. Meski kebanyakan daun sirih berwarna hijau, namun ada pula daun sirih yang berwarna kemerahan, kekuningan, atau bahkan abu-abu.
Berdasarkan riset yang dilakukan, daun sirih tergolong sebagai tanaman yang mengandung banyak air. Sekitar 85-90% daun sirih terdiri dari air. Karena itulah daun sirih juga rendah kalori dan rendah lemak. Per 100 gram daun sirih hanya mengandung 44 kalori dan 0,4-1% lemak.
Khasiat daun sirih untuk kesehatan bisa kita peroleh dengan berbagai cara. Mulai dari menggulung daunnya untuk pengobatan pendarahan hidung atau mimisan, merebusnya untuk menghasilkan rebusan daun sirih, atau menggunakannya dalam bentuk minyak atsiri.
Baca Juga: Ngadodol, Tradisi Hajatan Masyarakat Suku Jawa di Kecamatan Cikeusik Pandeglang
Nama Ilmiah Sirih adalah Piper betle L. Daun sirih pun memiliki penyebutan berbeda-beda di setiap daerah, diantaranya adalah Sedah (Jawa), Seureuh (Sunda), Ranub (Aceh), Belo (Batak Karo), Cambai (Lampung), Uwit (Dayak), Base (Bali), Nahi (Bima), Gapura (Bugis), Mota (Flores), Afo (Sentani). Daun Sirih memiliki nama asing Ju jiang (China).
Ciri-ciri tanaman sirih
Sosok Sirih Merambat mirip tanaman lada. Tingginya rata-rata mencapai 5-15 meter tergantung pertumbuhan dan tempat rambatannya.
Sirih memiliki batang berwarna hijau kecoklatan. Daun berbentuk jantung, agak kasar bila diraba, berwarna kekuningan, hijau tua, atau hitam, sirih kuning banyak dimakan untuk makan sirih karena rasanya kurang pedas. Sirih berdaun hitam biasa digunakan sebagai obat.
Sirih juga memiliki bunga yang tersusun dalam bulir, merunduk, panjang 5-15 cm. Sirih juga memiliki buah yang bernama buah buni, berbentuk bulat, berdaging, berwarna hijau. Tanaman sirih menyukai tempat yang terbuka atau sedikit terlindung, yang penting ada rambatan.
