Ngadodol, Tradisi Hajatan Masyarakat Suku Jawa di Kecamatan Cikeusik Pandeglang

- 30 September 2021, 14:53 WIB
Ngadodol, Tradisi Hajatan Masyarakat Suku Jawa di Kecamatan Cikeusik
Ngadodol, Tradisi Hajatan Masyarakat Suku Jawa di Kecamatan Cikeusik /Ahmad Kholiyi/Haloyouth.com/

HALOYOUTH - Ngadodol atau membuat dodol adalah salah satu tradisi yang biasa dilakukan masyarakat di Kecamatan Cikeusik, Pandenglang

Taradisi ngadodol atau membuat dodol ini biasanya dilakukan satu hari sebelum kegiatan hajatan, baik itu hajatan pernikahan, sunatan, dan lain-lain.

Rasa khas dodol Cikeusik ini manis dan gurih, karena bahan utama pembuatan dodol ini adalah gula merah dan santan kelapa. Teksturnya yang kenyal menjadi sensasi tersendiri ketika memakannya.

“Tradisi ngadodol itu merupakan tradisi yang wajib dilakukan khususnya bagi setiap masyarakat keturunan jawa di Cikeusik, biasanya ngadodol ini dilaksanakan satu hari sebelum hari H hajatan,” kata Tarma yang termasuk salah satu masyarakat keturunan jawa Indamayu yang sekarang sudah menjadi warga Kecamatan Cikeusik.

Baca Juga: 4 Makanan Ini Baik Untuk Kesehatan Rambut, Yuk Simak Pembahasannya

Dalam penjelasannya lebih lanjut, Tarma menerangkan bahan-bahan untuk pembuatan dodol mulai dari air santan kelapa, gula merah, tepung beras, garam, dan vaneli sebagai pewangi.

“Jadi bahan-bahan untuk ngadodol itu yaitu gula merah, tepung beras, air santan, garam secukupnya, dan vaneli, tergantung seberapa banyaknya kita membuat dodol,” Tutur Tarma dalam penjelasannya kepada penulis pada hari Kamis, 30 September 2021.

Proses Pembuatan Dodol Cikeusik

Adapun proses pembuatan dodol dalam tradisi ngadodol masyarakat ‘Keturunan Jawa’ di Kecamatan Cikeusik adalah sebagai berikut:

Halaman:

Editor: Adi Riyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah