Sebaliknya, seorang bos interovert bisa memimin dengan maksimal jika memiliki bawahan yang proaktif, dan bawahan yang inisiatif. Akan tetapi kurang berhasil dalam memimpin bawahan yang pasif.
Jika ambivert bisa memimpin dengan maksimal dan bisa menyesuaikan diri menghadapi bawahan pasif maupun proaktif.
4. Anda bisa mengobrol dengan orang yang tidak anda kenal
Seorang introvert bakal merasa sulit jika memulai percakapa dengan orang-orang yang tidak ia kenal. Beda dengan ekstrovert yang bisa berbicara dengan siapa saja, bahkan orang asing. Atau mungkin bisa menjadi pusat perhatian.
Sedangkan ambivert itu ada ditengah-tengah. Merasa tiak masalah dengan memulai percakapan dengan orang yang tidak dikenal, tapi keberadaan mereka tidak terlalu mencolok atau jadi pusat perhatian seperti layaknya orang ekstrovert.
5. Bisa bekerja sendiri ataupun dalam tim
Terkait dengan kerja tim ataupun kerja sendiri. Seorang interovert lebih senang kerja sendiri, dan akan lebih sulit jika mengemukakan pendapatnya jika bekerja dalam sebuah tim.
Sedangkan ekstrovert senang bekerja dalam sebuah tim, justru seorang ekstrovert itu akan merasa tidak termotivasi jika bekerja sendiri.
Sedangkan ambivert mengambil posisi ditengah-tengah. Mereka bisa menjadi fasilitator atau menjadi penengah untuk interovert agar bisa mengungkapkan pendapat mereka dalam sebuah tim.
Orang ambivert juga akan tetap enjoy jika bekerja sendiri.
6. Mengetahui kapa harus berbicara atau menjadi pendengar yang baik