HALOYOUTH - Kampung Tulip yang sudah menjadi tempat populer di Ciwastra, Kota Bandung, mulanya merupakan rumah keluarga yang sengaja dibangun untuk tempat santai, makan dan swafoto.
“Awalnya rumah keluarga cuma tidak terurus karena luas, jadi dimanfaatkan dengan menggabungkan tanah-tanah keluarga yang sengaja dibangun untuk tempat selfie, makan dan enjoy,” ujar Iko, owner Kampung tulip, ketika diwawancarai oleh tim HALOYOUTH pada Selasa, 28 Juli 2020.
Lambat laun, akhirnya tanah yang memiliki luas 8000 M itu terus dipercantik agar menjadi tempat wisata yang menarik. Iko merekrut bagian operasional pembangunan secara bertahap,sembari memikirkan nama untuk tempatnya.
Baca Juga: Presiden Turki Pulihkan Biara Sumela dan Masjid Hagia Sofia di Trabzon
Mulanya, tempat tersebut diberi nama Kampung Belanda, namun kemudian diganti menjadi Kampung Tulip karena Iko menerima pemberian bibit bunga tulip.
“ide tadinya mau (diberi nama–red) Kampung Belanda, cuma serasa gak srek, jadi kebetulan waktu itu adik bawa bibit tulip. Kan tulip juga dari Belanda jadi kepikiran Kampung Tulip,” ungkapnya.
Pembangunan Kampung Tulip dilakukan secara bertahap dimulai sejak 2015 lalu.
“Pembagunan sedikit-sedikit. Saya sudah dari tahun 2015 bangun ini, malah sebelum adanya Floating Market saya sudah bangun tempat ini. Karena kurangnya dana, jadi belum bisa dibuka saat itu,” tambah Iko.
Area Kampung Tulip saat ini terdiri dari lahan parkir, lahan basah, taman, ruang tertutup, spot foto, musala, tempat bermain anak, perahu dayung/goes, serta food court.
Setelah empat bulan sempat tutup karena tidak diizinkan buka oleh pihak berwajib karena adanya wabah COVID-19, kini Kampung Tulip telah dibuka kembali dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.***