Ganjar Pranowo Tak Diundang Pada Acara PDIP di Semarang, Pengamat: Semua Ini Bermuara Pada Pilpres 2024

25 Mei 2021, 14:25 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. /Dok. Jatengprov.go.id

HALOYOUTH - Polemik antara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan Puan Maharani kian muncul di publik dan semakin sengit. 

Polemik itu berawal dari sebuah acara pertemuan kader PDI Perjuangan pada Sabtu, 22 Mei 2021 lalu di Semarang yang tidak mengundang Ganjar Pranowo.

Sontak saja, hal itu menjadi sorotan publik hingga banyak yang ikut bicara dengan masalah tersebut.

Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang, menilai PDI Perjuangan tak perlu melihat Ganjar Pranowo sebagai ancaman peluang Puan Maharani dalam Pilpres 2024.

Baca Juga: 500 Hari Hilangnya Harun Masiku, Sekjen PKR Yosef Sampurna Nggarang Lontarkan Sindiran

Menurutnya, sosok Ganjar Pranowo menegaskan PDIP punya kader terbaik.

"Justru kehadiran Ganjar menegaskan bahwa PDIP memiliki kader yang berlapis sebagai pemimpin bangsa," kata Dr. Ahmad Atang, M.Si, dikutip dari Antara, Selasa, 25 Mei 2021.

Dia menambahkan rivalitas politik di tubuh PDIP makin menguat sehingga saling sindir di ruang publik.

Ia juga berpendapat bahwa ada tarik-menarik kepentingan antara kekuatan politik struktural di PDI Perjuangan dan dukungan politik secara sosiologis.

Baca Juga: Mengejutkan! AC Milan Boyong Mike Maignan untuk Gantikan Donnarruma

"Semua ini bermuara pada Pilpres 2024. PDIP secara struktural mendukung Puan Maharani sebagai calon wakil presiden yang akan berpasangan dengan Pranowo Subianto sebagai calon presiden," kata Dr. Atang.

Namun, secara riil politik berdasarkan hasil survei, justru Ganjar Pranowo, kader PDIP yang notabene Gubernur Jawa Tengah, berada di posisi tiga besar bakal calon presiden.

Munculnya Ganjar dalam peta politik nasional terkait dengan pilpres mendatang, menurut dia, secara tidak langsung telah menenggelamkan nama Puan Maharani yang digadang-gadang menjadi wakil presiden.

Menurutnya, fenomena ini dapat diduga bahwa dalam internal PDI Perjuangan telah terjadi perpecahan yang dapat menjadi kontraproduktif bagi PDIP itu sendiri.

Baca Juga: Kemkominfo Gelar Pelatihan ASN, Hanya Butuh 2 Syarat Ini untuk Mengikutinya

Terlepas apakah PDIP mendukung atau tidak terhadap Ganjar, dia menilai upaya "pembunuhan karakter" oleh struktur partai terhadap Ganjar justru akan menjadi senjata makan tuan.

"Langkah PDIP akan dinilai publik sebagai bentuk penzaliman terhadap Ganjar. Sikap diamnya Ganjar justru akan merugikan PDIP sendiri," katanya.

Menurut Atang, Ganjar Pranowo sebagai orang yang telah lama berkecimpung dan membesarkan PDIP dari awal merupakan seorang marhaenis sejati yang secara ideologis tidak diragukan lagi.

Dia menyayangkan apabila PDIP mengorbankan Ganjar demi Puan Maharani.

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Badai Pasti Berlalu Selasa, 25 Mei 2021: Helmi Berhasil Menemukan Dalang Dibalik Pembunuhan

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Tak Diundang di Acara Puan, Pengamat: PDIP Mestinya Tak Melihat Ganjar Pranowo Sebagai Ancaman di Pilpres'.

"Ini bukan yang pertama. Akan tetapi, sadar atau tidak, PDIP sedang mempraktikkan politik belah bambu bagi kadernya sendiri," kata Ahmad Atang.***

Editor: Nahrul Muhilmi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler