Bank Dunia Gelontorkan 400 Juta Dolar untuk Tangani Resesi Indonesia, Berikut Kegunaannya

11 Juni 2021, 14:43 WIB
Ilustrasi Bank Dunia /ANTARA

HALOYOUTH - Bank Dunia mengucurkan pendanaan kepada Indonesia untuk mengatasi keretakan di sektor keuangan akibat pandemi COVID-19. Adapun jumlah dana yang digelontorkan Word Bank sebesar 400 juta dolar AS atau setara Rp5,6 triliun.

Menurut Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Satu Kahkonen mangatakan, uang ini nantinya akan dimanfaatkan untuk mendukung reformasi pemerintah Indonesia guna memperdalam, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat, ketahanan sektor keuangan.

"Pendanaan ini melengkapi berbagai upaya pemerintah untuk melindungi sektor keuangan dan perekonomian secara keseluruhan dari dampak-dampak yang ditimbulkan oleh krisis COVID-19," katanya, sebagaimana dikutip Haloyouth.Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Jumaat, 11 Juni 2021.

Baca Juga: Wah, Ini 5 Kebiasaan Orang Indonesia yang Bertolak Belakang dengan Dunia Medis, Cek Apakah Kamu Diantaranya

Pendanaan yang baru digelontorkan ini menurut pihaknya harus digunakan untuk mendukung berbagai reformasi di sektor keuangan melalui tiga pendekatan utama.

Pertama, pendanaan bertujuan untuk memperdalam sektor keuangan dengan memperluas akses kepada layanan keuangan, termasuk oleh generasi muda dan perempuan, memperluas cakupan produk-produk keuangan, dan memberikan insentif untuk simpanan jangka panjang.

"Berbagai upaya tersebut akan mengurangi kerentanan Indonesia terhadap arus keluar portofolio asing," kata Kahkonen.

Baca Juga: Cara Mengecek Penerima BLT UMKM 2021 Secara Online Hanya dengan KTP

Kedua, pinjaman ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya di sektor keuangan dengan memperkuat kerangka kepailitan dan hak-hak kreditor, melindungi konsumen dan data pribadi, serta membangun sistem pembayaran yang lebih efisien dan cepat dengan memanfaatkan teknologi digital.

"Hal ini akan membantu pembayaran bantuan sosial yang berskala besar kepada masyarakat rentan selama berlangsungnya krisis," tambah dia.

Ketiga, mendorong kemampuan sektor keuangan bertahan dari guncangan dengan memperkuat kerangka resolusi untuk menghindari berbagai gangguan terhadap kegiatan keuangan jika terjadi kegagalan bank, meningkatkan efektifitas pengawasan sektor keuangan serta menerapkan praktik keuangan yang berkelanjutan.

Baca Juga: Ikatan Cinta Jumat 11 Juni 2021, Elsa Minta Maaf, Andin: Tunggu Sampai Kondisi Papa Surya Stabil

"Dengan menjadikan layanan keuangan lebih transparan, dapat diandalkan, dan berorientasi kepada teknologi, maka simpanan dapat disalurkan kepada investasi-investasi yang paling produktif secara lebih hemat, lebih cepat, dan lebih aman," katanya.

Dengan tiga jalan yang diresepkan Bank Dunia, kata dia, pendanaan untuk memperkuat sektor keuangan ini bisa dijadikan peluang bagi masyarakat untuk berinvestasi demi masa depan dan untuk melindungi diri dari berbagai guncangan yang tidak diharapkan.

Seperti diketahui, COVID-19 telah menyebabkan resesi di Indonesia, serta berpotensi memberikan dampak terhadap turunnya kinerja sektor keuangan, fiskal, dan sosial secara berkepanjangan.

Baca Juga: Nikahi Mantan Istri Deddy Corbuzier, Vicky Prasetyo: Jujur Aku Terpaksa Nikahi Kalina Ocktaranny

Sementara itu, sistem perbankan yang selama ini didukung modal yang cukup dengan keuntungan tinggi, dan kurang mendalamnya pasar keuangan Indonesia, telah meningkatkan kerentanan negara ini terhadap guncangan dari luar.

Terkait kondisi tersebut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan wabah COVID-19 telah menjadikan berbagai reformasi struktural dalam mengatasi kerentanan sektor keuangan mendesak untuk segera dilakukan.

"Indonesia berkomitmen untuk memperkuat sektor keuangan karena perannya yang sangat penting dalam menjaga pertumbuhan Indonesia dan mengurangi kemiskinan, terutama selama tahap pemulihan COVID-19," katanya.***

Editor: Nahrul Muhilmi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler