HALOYOUTH - Menjelang Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 yang akan diadakan pada tanggal 22-23 Desember 2021 di Lampung.
Dua kandidat yang diperkirakan berkompetisi cukup kuat untuk memimpin organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia.
Yang pertama adalah Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan ketua umum PBNU yang saat ini masih menjabat yaitu KH Said Aqil Siroj.
Baca Juga: Empat Terduga Teroris Eks Petinggi Syam Organizer di Bekuk Densus 88 di Batam
Dalam acara bedah buku yang berjudul 'Menghidupkan Gusdur: Sebuah Catatan Kenangan KH Yahya Cholil Staquf' di Jakarta Pada Hari Minggu 19 Desember 2021. Gus Yahya mengatakan sudah mendapatkan dukungan mayoritas pengurus cabang NU (PCNU) dan pengurus wilayah NU (PWNU) untuk menjadi Ketua PBNU ke depan.
"Kalau dari penglihatan saya saat bertemu mereka, mayoritas setuju. Saya kira saya tahu, mana wajah yang setuju dan mana yang tidak setuju," kata Gus Yahya dikutip Haloyouth dari AntaraNews
Gus Yahya juga mengatakan bahwa dirinya sudah bertemu dengan pengurus 474 cabang dan wilayah NU di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Erupsi, Muntahan Awan Panas Guguran 2000 Meter ke Barat Daya
Pertemuan itu menurutnya dilakukan secara pribadi tanpa melalui tim sukses, dalam rangka menyampaikan pemikiran dan visi-misi sebagai seorang kandidat ketua umum PBNU.
"Karena saya bertemu langsung dengan mereka, saya sampaikan tawaran-tawaran saya secara langsung dan saya dengarkan pikiran-pikiran dan keberatan mereka," jelas Gus Yahya.
Gus Yahya juga mengatakan bahwa dirinya sudah mendapatkan dukungan dan restu dari keluarga Gus Dur.
Baca Juga: Waspadai Aksi Pecah Belah Jelang Muktamar NU, Banser Siapkan Pasukan
Sementara itu, Muhaimin Iskandar yang juga seorang politisi dan ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengatakan dari sekian banyak murid Gus Dur, Gus Yahya telah mewarisi dua hal yakni keberanian dan kepercayaan diri.
"Waktu mencalonkan sebagai ketua umum PBNU, Gus Yahya mengatakan sudah hampir pasti menang," kata Muhaimin.
Muhaimin juga mengatakan kalau Gus Yahya merupakan sosok yang paling berani mengambil resiko se-Republik NU.
Muktamar NU kali ini diperkirakan akan diikuti sebanyak 2.295 peserta berasal dari 34 PWNU (102 orang), 521 PCNU (1.563 orang), 31 PCINU (93 orang), serta 14 badan otonom (42 orang) dan 18 lembaga (54 orang) di tingkat pusat. Selain itu, ditambah pula utusan PBNU dari unsur syuriyah (32 orang), mustasyar (15 orang), a’wan (20 orang), dan tanfidziyah (38 orang) ditambah jumlah panitia sebanyak 336 orang.***