Memprihatinkan, Perilaku Seks Menyimpang Kalangan Anak-anak di Kabupaten Sumedang

- 12 Agustus 2020, 21:18 WIB
Ilustrasi anak-anak
Ilustrasi anak-anak /Pexels/

HALOYOUTH – Perilaku seks menyimpang di kalangan anak-anak di Kabupaten Sumedang cukup memprihatinkan. Pasalnya penyimpangan ini terus meningkat dari tahun ke tahun.

Baca Juga: Istri Jerinx SID Tulis Pesan 'jangan Khawatirkan Aku' setelah Suaminya Ditahan

"Sehingga guna menyikapi hal itu semua pihak harus terpanggil untuk menyelamatkan kelangsungan hidup mereka," kata Wakil Ketua Sekretariat Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sumedang, Retno Ernawati, usai menggelar rakor parenting bertempat di Pendopo Gedung Induk Pusat Pemkab Sumedang, Rabu, 12 Agustus 2020.

Seperti ditulis GalamediaNews dalam "Gawat, Prilaku Menyimpang Seks Dikalangan Anak-anak di Kabupaten Sumedang Memprihatinkan".

Berdasarkan data yang ada, di Kabupaten Sumedang ditemukan pengidap HIV/Aids berumur 20-30 tahun.

Baca Juga: New Live! Experience, Konser “Drive-In” dengan Protokol Kesehatan ketat

Jika melihat dari masa inkubasi HIV/Aids 10-15 tahun, berarti mereka sudah terjangkit pada usia sekitar 10 tahun.

"Untuk menyelamatkan kelangsungan mereka, peran orang tua, guru dan tokoh agama sangat penting," ujarnya.

Hal ini mewajibkan bagi para orang tua dituntut lebih peka lagi dalam mencermati dan mengasih pergaulan anak-anaknya di luar rumah.

"Jika mengetahui tanda-tanda seperti itu, segeralah minta bantuan psikiater, untuk menyelamatkan mereka," ujarnya.

Sekda Sumedang H. Herman Suryatman mengajak pemerintah dan stake holder untuk hadir menyelamatkan anak-anak.

Baca Juga: Kasus Pemalsuan Label SNI, Neta S Pane: Kenapa Tak Kunjung Dituntaskan?

Bukan hanya menyangkut masalah seks menyimpang, anak-anak diharapkan terlindung dari bullying dan kekerasan pada anak.

Berhubung hal tersebut, pihaknya mengundang perwakilan guru ditingkatan negeri dan swasta di Lingkup Dinas Pendidikan Kab. Sumedang, Kementerian Agama, serta pengelola pondok pesantren.

"Kita akan libatkan semua pihak, mulai dari Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, KPAI, P2TP2A, dan tokoh agama. Kita harus hadir, untuk menyelamatkan mereka dari prilaku seks menyimpang, bullying dan kekerasan pada anak," katanya. *** (Kiki Kurnia/GalamediaNews)

Editor: Alvin Aditya Saputra

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x