BWF Sanksi Atlet Indonesia Lantaran Kasus Berat, Berikut Daftar Negara yang Atletnya Pernah Kena Hukum

22 Agustus 2021, 00:18 WIB
Indonesia masuk Daftar Negara yang pernah terkena sanksi dari BWF /@badminton.ina/Screenshot Instagram

HALOYOUTH- Indonesia adalah salah satu negara yang selalu menjadi sorotan dunia di setiap ajang bulutangkis.

Hal tersebut dikarenakan Indonesia masuk dalam daftar unggulan sebagai tim terbaik dalam cabang olahraga yang berasal dari India tersebut.

Saat ini Indonesia secara tim berada di posisi ketiga peringkat BWF, setelah Jepang yang berada di atas satu tingkat dan China yang kokoh di posisi pertama.

Baca Juga: Dipuji Dunia, 9 Karakter Bermain Kevin Sanjaya, 'Si Tengil dan Provokator' yang Tak Ada Duanya!

Sudah banyak prestasi yang di raih oleh para pebulutangkis tanah air, baik dari taraf Asean, Asia, maupun Dunia.

Yang paling membanggakan pada tahun ini, capaian medali emas dari ganda putri Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 kemarin. Dan medali perunggu dari sektor tunggal putra.

Namun kabar yang kurang mengenakkan datang pada awal tahun lalu, kabar tersebut datang dari delapan pemain platnas Indonesia yang terkena sanksi oleh BWF.

Sanksi tersebut diberikan lantaran delapan pemain tersebut terbukti melakukan pengaturan skor dengan bayaran uang.

Baca Juga: 5 Fakta Kontroversial Lin Dan: Sang Raja Trofi yang Emosional, Tanpa Gelar Indonesia Open

Namun ternyata bukan hanya Indonesia, atlet lain dari berbagai negara juga pernah disanksi oleh BWF, berikut daftar lengkapnya.

1. Malaysia

Dua Atlet Malaysia pernah di jatuhi hukuman oleh Panel Sidang Etik BWF, setelah mereka terbukti melanggar Kode Etik BWF terkait Perjudian, Taruhan, dan Hasil Pertandingan Mencurigakan.

Kedua pemain tersebut adalah Zulfadli Zulkiffli, dan Tan Chun Seang. Diketahui keduanya bukanlah anggota platnas Malaysia, Kedua pemain tersebut saat ini tidak terafiliasi dengan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM).

Hukuman bagi kedua pemain tersebut diberlakukan sejak 12 Januari 2018 ketika mereka pertama kali dilarang sementara untuk terlibat bulu tangkis saat mulai berlangsungnya penyelidikan oleh BWF.

Panel Etik BWF dalam sidang di Singapura menyatakan kedua pemain itu "terlibat dalam korupsi selama jangka waktu dan jumlah turnamen yang signifikan" sejak tahun 2013.

Baca Juga: Ester Nurumi Tri Wardoyo Pebulutangkis Junior Asal Papua, Mimpi Buruk Para Unggulan

Hasilnya terdapat 26 tindakan Tan yang melanggar Kode Etik tahun 2012, sementara Zulkifli melanggar 27 aturan Kode Etik tahun 2012 dan empat aturan dalam Kode Etik versi 2016.

Tak hanya itu, Bintang Tunggal Putra Malaysia, Lee Chong Wei juga pernah dijatuhi hukuman delapan bulan karena menggunakan obat Dexamethasone. Ini adalah obat terlarang di bawah Undang-Undang Anti-Doping BWF 2009.

Tetapi hukuman Lee ditarik kembali ke Agustus 2014, saat ia terdeteksi dengan zat terlarang di Kejuaraan Dunia 2014 di Kopenhagen. Dan ia kembali ke lapangan hanya sebulan setelah keputusan resmi soal hukuman dibuat.

Baca Juga: Daftar Atlet Thomas Indonesia yang Berpeluang Wakili Tim Merah Putih Di Thomas Cup 2020

2. Indonesia

Indonesia juga sempat terkena kasus pengaturan skor, tidak tanggung-tanggung, kasus ini menyeret delapan atlet sekaligus.

Hukuman yang dijatuhkan BWF untuk delapan atlet badminton Indonesia tidaklah main main yani berupa sanksi seumur hidup dan denda.

Sanksi yang berat tersebut dijatuhkan lantaran pelanggaran yang juga tidak sedikit, pengaturan skor itu terjadi pada banyak agenda turnamen resmi BWF.

Beberapa agenda tersebut yakni: Grand Prix Skotlandia Open 2015, Hongkong Open 2016, International Syed Modi 2017, China Open 2017, Grand Prix US Open 2017, New Zealand Open 2017, dan Vietnam Open.

Berikut delapan pebulutangkis tersebut: Hendra Tandjaya, Ivandi Danang, Androw Yunanto, Sekartaji Putri, Mia Mawarti, Fadilla Afni, Aditiya Dwiantoro, Agripinna Prima Rahmanto Putra.

Baca Juga: Big Four Kings, Drama Perebutan Gelar Tunggal Putra Terbaik Dunia: Lin Dan, Lee Chong Wei, Taufik Hidayat dan

3. Rusia

Dikutip dari Reuters, BWF melakukan penyelidikan terhadap Khakimov Pebulutangkis asal Rusia setelah menerima laporan dari sebuah sumber yang mengaku telah diminta oleh Khakimov untuk memanipulasi hasil pertandingan Kejuaraan Beregu Eropa pada Februari 2018.

Meski tidak dijatuhkan sanksi denda oleh BWF, ia harus meninggalkan karir nya sebagai pebulutangkis lantaran di skors selama lima tahun.

Baca Juga: 10 Junior Bersama Greysia Polii dan Apriani Rahayu Wakili Indonesia, Siap Geser Jepang Sang Juara Bertahan

4. Denmark

Pengaturan skors juga dilakukan pebulutangkis asal Denmark Joachim Persson, ia dihukum selama 18 bulan pada 18 Maret 2019 sehubungan dengan pengaturan pertandingan.

Ia dilarang untuk semua turnamen bulutangkis dan mengambil pekerjaan sebagai pelatih atau administrasi. Tidak hanya itu ia juga dikenakan sanksi denda 4.500 dollar AS.

Menurut Persson, hukuman 18 bulan untuknya terlalu keras dan menurutnya BWF ingin menjadikannya contoh untuk mengirim pesan yang tegas kepada yang lain.

Baca Juga: Potret Sabina Altynbekova Atlet Voli Kazakhstan yang Cantik, Seksi, dan Sangat Mempesona: Yuk Cek Fotonya!

5. Thailand

Berbeda dengan kasus yang lain, kasus yang menjerat Bodin dan Isara pebulutangkis asal thailand ini adalah kasus perkelahian, dimana kala itu Isara mengejar Jongjit di sekitar arena dan memukulinya di depan seluruh stadion.

Karena kasus tersebut mereka dilarang bermain selama dua tahun setelah perkelahian keduanya di Canada Open 2013.

Diketahui sebelumnya Jongjit dan Isara adalah partner di Olimpiade London 2012 di mana mereka mencapai babak perempat final.

Baca Juga: Popoler dengan Julukan The Babies, Leo Rolly Pernah Geluti Dunia Sepakbola

Pertandingan di Kanada tersebut merupakan pertama kali mereka bertemu sebagai tim lawan setelah terpisah pada 2012 lalu.***

 

Editor: Rifqiyudin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler