HALOYOUTH- Legenda bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat siap jika dipercaya menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI.
Keinginan Taufik Hidayat untuk menjadi Kemenpora dalam rangka memperbaiki kondisi olahraga terutama bulutangkis di Indonesia.
Diketahui, Taufik Hidayat seorang legendaris yang telah meraih berbagai gelar dimasanya termasuk medali emas Olimpiade Athena 2004 hingga menyandang gelar juara dunia BWF.
Setelah pensiun, Taufik Hidayat sempat masuk dalam birokrasi menjabat Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas Periode 2016-2017. Pada 2018 Taufik menjadi staf khusus Menpora Imam Nahrawi.
Peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu ingin menjadi Kemenpora karena dunia olahraga terutama bulutangkis di Indonesia tidak signifikan berkembang akibat banyak orang berkepentingan di dalam lembaga pemerintahan.
Hal itu terungkap saat Taufik Hidayat menjadi bintang tamu di kanal YouTube duo vincent dan Desta beberapa waktu lalu.
"Itumah ketiban rezeki (Menpora) dalam arti rezeki buat olahraga. Gue pernah disitu dan bukanya berharap (Menteri Menpora) itu jauh banget, maksdunya sesuatu yang amanah orang juga tua," cetus Taufik sebagaimana dilansir Haloyouth.com dari kanal YouTube Vindes beberapa waktu lalu.
"Kalau gue menjiwai, menyukai dunia gue disitu, gue sanggup (Menpora). Gue bukan orang pintar tapi butuh manajemen yang memang bagus," sambung Taufik.
Jika dipercaya jadi Menpora, langkah pertama yang akan dilakukan Taufik adalah bersih-bersih lembaga karena ada banyak oknum-oknum korup berlindung dibalik lembaga.
Namun demikian, Taufik Hidayat tak menapikan bahwa untuk menjadi Menpora tidak seperti membalikan tangan, karena harus melalui proses politik.
"Tapi banyak orang enggak suka juga nanti kalau gue disitu (Menpora). Baru sebentar aja banyak banget musuhnya," kata Taufik.
"Gue kayanya susah buat diterima disitu (Menpora), kalau memang sudah dimasukin dengan bahasa politis didalam itu. Gue kan iya iya enggak-enggak, Kalau lu enggak suka ya sudah," tambahnya.
Terakhir, Taufik Hidayat tidak mempersoalkan orang politik masuk jabatan lembaga tertinggi olahraga dengan syarat harus memahami dunia olahraga.
"Enggak masalah yang mimpin olahraga orang politik, asal dia mau belajar seluk beluk olahraga seperti apa, ini diarahin mau kemana," pungkas Taufik.****