HALOYOUTH - Warganet China mengomentari kekalahan negaranya dari Indonesia di babak perempat final Piala Thomas 2022.
Pada laga ini, pelatih China tidak memainkan Lu Guang Zu sebagai tunggal pertama merupakan salah satu hal yang cukup disesali.
Tak tanggung-tanggung China dihabisi Indonesia dengan skor telak 3-0 sekaligus membalaskan kekalahan tim Uber Indonesia atas China.
Baca Juga: Usai Dihabisi Indonesia, China Buat Keputusan Mengejutkan, Panggil Pemain yang Pernah Dikecam?
Anthony Ginting yang performanya kurang begitu meyakinkan usai kalah dalam 3 pertandingan pada laga ini berubah 180 derajat.
Anthony Ginting bermain lebih menggila meski harus bersusah payah menyumbangkan satu poin bagi Indonesia.
Anthony Ginting sukses menghabisi pemain tunggal putra China, Zhao Junpeng dalam permainan rubber game 21-14, 25-27 dan 21-17.
Indonesia kemudian menambah keunggulan menjadi 2-0 melalui ganda putra gado-gado, Kevin Sanjaya-Mohammad Ahsan.
Sempat alami kekalahan pada saat turun melawan Korea Selatan, Kevin-Ahsan mendapat keraguan dari publik.
Namun mereka berhasil tampil garang setelah mengalahkan Liu Yu Chen-Ou Xuan Yi dalam dua game langsung 21-17 dan 21-16 dan membuat Indonesia unggul 2-0.
Tak harus menunggu menghabiskan lima pertandingan, akhirnya kemenangan Indonesia ditentukan di pertandingan ketiga.
Kemenangan Indonesia ditentukan melalui pemain tunggal putra yang tengah dalam performa terbaiknya, Jonatan Christie.
Jonatan Christie sukses mengkandaskan perlawanan pemain muda China, Li Shi Feng dalam dua game langsung 21-13 dan 21-18.
Kekalahan tim bukutangkis China atas Indonesia membuat warganet negeri tirai bambu tersebut meradang.
Dikutip Haloyouth.com dari laman Aiyuke, warganet China menjadikan pelatih tunggal putra mereka sebagai biang kerok kekalahan.
"Apakah Chen Yu keluar dari kelas hanya untuk menyebabkan kemarahan publik? Mengapa dia masih memiliki wajah untuk bersaing memperebutkan pelatih tunggal putra? Siapa yang memberinya keberanian?," komentar warganet China.
"Semoga segera tergantikan," kata yang lain menyetujui.
Sementara itu, warganet China yang lainnya mengatakan bahwa instruksi yang diberikan oleh Chen Yu ketika di lapangan terlalu kuno.
"Saya merasa bahwa hal-hal yang diinstruksikan oleh pelatih tunggal putra saat ini terlalu kuno, dan selalu sama! Kita harus mengajar siswa sesuai dengan bakatnya, dan menyuntikkan darah segar ke tunggal putra sesuai dengan kemampuannya, sehingga teknik dan taktik tunggal putra akan lebih kaya dan lebih beragam," kata yang lain.
'Selalu biarkan pelatih Chen untuk membimbing, terlalu lajang! Jika tidak, bakat tunggal putra akan terkubur," kata yang lain.
Baca Juga: Singkirkan Ganda Putra China, Kevin Sanjaya Bikin Oma Gill Terpukau, Herry IP: Incar yang Kurus Vin
"Harap hapus Chen Yu dan Chen Qiqiu dari kualifikasi pelatihan, panduan di tempat terlalu mengecewakan. Siswa tidak akan beradaptasi, guru tidak akan memenuhi syarat," timpal lainnya.***