HALOYOUTH - Direktur kepelatihan ganda Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) Rexy Mainaky ungkap hal ini usai anak didiknya disingkirkan India.
Malaysia gagal menuju final untuk berhadapan dengan Indonesia setelah disingkirkan India pada babak perempat final Piala Thokas 2022.
Padahal, Malaysia sudah memiliki tekad untuk bisa merebut gelar juara di Piala Thomas 2022 dari Indonesia sebagai juara bertahan.
Baca Juga: Thomas Cup 2022: Shesar Hiren Rhustavito Bawa Indonesia Habisi Jepang, India Permalukan Denmark
Namun Malaysia harus tersingkir lebih dulu setelah dipaksa mundur oleh India.
Menurut Rexy Mainaky tersingkirnya Malaysia di babak perempat final bukanlah menang atau kalah. Akan tetapi hal itu disebut sebagai menjaga momentum.
"Ini bukan tentang menang atau kalah, tetapi menjaga momentum setelah kemenangan penyisihan grup atas Jepang," kata Rexy dikutip dari Bernama.
Baca Juga: Diwarnai Insiden, Kento Momota Frustasi Disingkirkan Anthony Ginting di Semifinal Piala Thomas 2022
Alasan Rexy Mainaky menurunkan Goh Sze Fei-Nur Izzuddin di ganda pertama karena mereka sempat mengalahkan ganda putra Jepang Takuro Hoki-Yugo Kobayashi di penyisihan grup D.
Tetapi harapan itu berbeda setelah di lapangan bahwa Sze Fei-Nur Izzuddin harus takluk oleh pasangan Satwiksairaj Rankireddy-Chirag Shetty di perempat final dengan skor 19-21, 15-21.
“Saya tidak mengatakan itu benar atau salah tetapi saya hanya ingin menjaga momentum tim pemenang (pergi). Tapi, pada akhirnya, kenyataan di lapangan mempengaruhi performa pemain kami."
Baca Juga: Ambisi Singkirkan Indonesia, Takuro Hoki-Yugo Kobayashi Bertekad Kudeta Kevin-Marcus, Ahsan-Hendra
“Bahkan jika saya menurunkan Soh Wooi Yik, jika kami kalah akan tetap sama kan?,” ucap Rexy.
Rexy Mainaky juga menyebut dirinya bertanggungjawab atas kekalahan dari India dengan mengatakan bahwa dialah yang memutuskan susunan pemain.
“Meski sudah mempersiapkan diri dengan baik, tetap akan gagal jika tidak memiliki semangat juang,” ujarnya.
Kemudian Rexy juga membantah bahwa dirinya telah meremehkan India, dengan menyebut bahwa India merupakan lawan yang bagus, terutama di tunggal putra.
Sementara Direktur kepelatihan tunggal BAM Wong Choong Hann, juga mengakui keunggulan dari tunggal putra India, Srikanth Kidambi dan Prannoy HS, yang berada jauh di depan Ng Tze Yong dan Leong Jun Hao.
Choong pun mengatakan bahwa kekalahan Malaysia atas India itu akan menjadi pelajaran bagi pemain Negeri Jiran tersebut.
Terlebih para pemain Malaysia juga disebut sangat sedih ketika India merayakan kemenangannya tepat di depan mata mereka.
“(The) Kebenaran yang sulit adalah bahwa saya percaya para pemain kami akan belajar dari pengalaman ini karena mereka sedih melihat bagaimana lawan mereka merayakan tepat di depan mata mereka, belum lagi intensitas semua pertandingan,” tuturnya.
Kekalahan menyakitkan dari India membuat penantian Malaysia untuk merebut Piala bergengsi, yang terakhir mereka menangkan pada 1992 di Kuala Lumpur, terus berlanjut.***