Kawan Dick Sudirman, Suharso Suhandinata Sang Pencetus Piala Sudirman

- 18 September 2021, 10:38 WIB
Suharso Suhandinata
Suharso Suhandinata /Www.djarumbadminton.con/Screenshot

HALOYOUTH- Perjuangan Dick Sudirman dalam mempersatukan IBF (International Badminton Federation) dan WBF (World Badminton Federation) ternyata tidak sendiri.

Bersama kawan seperjuangannya Suharso Suhandinata, mereka membangun diplomasi yang baik kepada kedua belah pihak yang kalau itu sedang berseteru keras.

Dari hasil kerja keras mereka, IBF menjadi sebuah badan yang secara resmi menanungi bulutangkis Dunia hingga saat ini, yang di rubah namanya pada tahun 2006 menjadi BWF (Badminton World Federation).

Baca Juga: Bioskop Resmi Dibuka, Bagi Warga yang Belum Vaksin Terancam Tidak Bisa Nonton di Bioskop

Baca Juga: Potret Cantik Tania Oktaviani, Teman Sparing Greysia Apriyani di Piala Sudirman 2019

Memang dari hasil kerja keras kedua pemuda Indonesia ini lah Badminton Dunia menjadi kokoh bersatu, dan berhasil menghapuskan perpecahan antara dua kubu yakni Asia dan dan Eropa. Tapi taukah kamu Siapa Suharso Suhandinata, yuk mari kita simak profilnya berikut ini.

Profil Suharso Suhandinata

Pemuda yang lahir lahir 20 September 1916, masa kecil Suharso Suhandinata ia habiskan di Kota Bandung. Diketahui dia merupakan anak ketiga dari tujuh orang bersaudara dari pasangan Souw Swie Koen dan Gouw Kwie Tjie. Setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah Tiong Hoa Hwee Koan (THHK), Bandung, Suharso pergi ke Hong Kong untuk menimba ilmu di La Salle College.

Setelah dua tahun menyelesaikan pendidikannya, Suharso Suhandinata kembali ke Bandung untuk membantu usaha kedua orangtuanya. Pada tahun 1947, Suharso Suhandinata muda merantau ke Jakarta dan membuat sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi bahan-bahan bangunan.

Baca Juga: Hendra Setiawan Keluar dari Pelatnas Ikuti Jejak Rekannya Usai Gagal Lolos Gara-gara ini

Baca Juga: Profil Dick Sudirman, Orang Indonesia yang Paling Dihormati BWF karena Jasanya

Saat itu dia menjadi seorang pengusaha sukses, meski pun begitu Suharso Suhandinata ternyata tidak melupakan kecintaannya terhadap olahraga bulutangkis yang ia geluti ketika remaja. Hingga akhirnya menduduki posisi tertinggi PB Tangkas, salah satu klub bulutangkis pada 1962. Rupanya ada kisah menarik di balik penunjukannya sebagai pimpinan PB Tangkas.

Ketika Suharso Suhandinata diminta menjadi pimpinan, para pendiri PB Tangkas berencana membubarkan klub yang sudah dibentuk pada 21 Februari 1951 tersebut. Namun demikian, atas dasar kecintaan yang besar tadi, Suharso Suhandinata mengambil alih PB Tangkas dan memindahkannya pusat latihan ke daerah rumahnya di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.

Sejak saat itu, PB Tangkas berkembang menjadi klub bulutangkis ternama dan mampu menghasilkan nama-nama besar, seperti Icuk Sugiarto, Ricky Soebagdja, dan Liliyana Natsir. Kesuksesannya menjadi pimpinan PB Tangkas membuat PBSI menariknya menjadi salah satu anggota pengurus. Hanya dalam waktu kurun satu tahun, tepatnya 1968, Suharso Suhandinata menduduki jabatan Wakil Ketua Umum PBSI.

Baca Juga: Hasil Usulan Sahabat Terbaik, Piala Sudirman Persembahan untuk Kawan Seperjuangan

Pada tahun 1975, ia diangkat menjadi anggota tetap IBF dan bertemu dengan Dick Sudirman yang namanya diabadikan menjadi kompetisi beregu bergengsi, Piala Sudirman. Selama aktif di IBF, salah satu perjuangan besar Suharso Suhandinata ialah membawa olahraga bulutangkis menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertimbangkan tampil di Olimpiade. Harapan itu akhirnya terwujud di Olimpiade Barcelona 1992.

Catatan besar yang paling bersejarah Suharso Suhandinata ialah kala dia menjadi jembatan penghubung antara IBF dan BWF bersama Dick Sudirman. WBF sebenarnya merupakan pecahan dari IBF yang didirikan China pada Februari 1978 di Hong Kong. Berdirinya WBF tidak lepas dari keputusan IBF yang menolak mengeluarkan asosiasi bulutangkis Afrika Selatan karena kasus politik apartheid. Di tengah konflik tersebut, Suharso Suhandinata berperan sebagai pemersatu dua organisasi tersebut.

Tiga tahun setelah memutuskan keluar dari IBF, negara-negara anggota BWF akhirnya kembali menjadi anggota IBF pada sebuah kongres tertanggal 26 Mei 1981. Atas kehebatannya, Suharso Suhandinata mendapat julukan Diplomat Bulutangkis. Lewat Council Meeting BWF, pada 2008 disepakati nama turnamen beregu World Junior Team Championship berganti menjadi Suhadinata Cup.

Baca Juga: Potret Cantik Tania Oktaviani, Teman Sparing Greysia Apriyani di Piala Sudirman 2019

Keputusan tersebut membuat Suharso Suhandinata bersama Dick Sudirman menjadi dua orang legenda bulutangkis Indonesia yang namanya diabadikan menjadi kejuaraan bulutangkis internasional.***

Editor: Nahrul Muhilmi

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x