Ada Pemain Indonesia, Ini 3 Pemain Hebat dalam 'Golden Generation'

- 28 Oktober 2021, 17:48 WIB
Ilustrasi bulutangkis
Ilustrasi bulutangkis /Annabel/

Terkenal karena gayanya yang menggabungkan kekuatan dan gerakan yang mengesankan, ia gantung raket dari kompetisi setelah kemenangannya di Olimpiade Atlanta 1996, tak lama sebelum ulang tahunnya yang ke-24.

Bang berkompetisi dalam bulu tangkis di Olimpiade Musim Panas 1992 di tunggal putri. Di final, ia kalah dari Susi Susanti dari Indonesia 11–5, 5–11, 3–11 untuk menyelesaikan dengan medali perak.

Baca Juga: Tersingkir dari Ranking BWF 4 Dunia, Honey Couple Tunjukkan Mental Juara: Melati Daeva Bilang Begini

Bang juga berkompetisi di Olimpiade Atlanta 1996. Dia memenangkan medali emas di tunggal putri tanpa kehilangan satu game pun di pertandingan apa pun, mengalahkan Susi Susanti di semifinal 1–9, 1–8, dan Mia Audina di final, 11–6, 11–7.

Selanjutnya ia memenangkan dua medali di Kejuaraan Dunia IBF, pada 1993 medali perak sebagai runner-up dari Susanti, dan pada 1995 meraih medali perunggu.

Bang memenangkan Asian Games pada 1994, dan Kejuaraan Bulu Tangkis All England Open 1996. Gelar lainnya termasuk Welsh (1989), Hong Kong (1992), Korea Selatan (1993, 1994, 1996), Swedia (1993, 1994), dan Kanada (1995) Terbuka.

3. Ye Zhao Ying

Ye Zhaoying dilahirkan pada 7 Mei 1974 adalah mantan pemain bulu tangkis dari Hangzhou, China. Ye Zhao Ying berhasil memuncaki ranking satu BWF pada Desember 1995, setelah itu ia naik turun ranking selama karirnya.

Baca Juga: Punya Prestasi Mentereng, 5 Pebulutangkis Tunggal Putri Ini Putuskan Gantung Raket Diusia Muda

Tahun-tahun terbaiknya sebagai pemain saingan dengan Susi Susanti dan Bang Soo-hyun yang sedikit lebih tua, dalam apa yang beberapa orang lihat sebagai era "emas" dalam bulu tangkis wanita. Ye Xhao Ying pensiun setelah Olimpiade Sydney 2000.

Halaman:

Editor: Rifqiyudin

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah