Network
“So after when i retired in the future? So, can i be your photographerin the badminton photo? (Jadi setelah saya pensiun nanti, bisakah saya jadi fotografermu di Badminton Photo?),” tanyanya.
Tanpa berpikir, Sachetat langsung memberikan kameranya.
“Here, you take the camera. She is the new photographer now! (Ini, kamu ambil kameranya. Dia adalah fotografer baru sekarang!).”
Lalu Greysia Polii menanyakan apakah ia harus memberikan CV padanya sebagai syarat untuk melamar menjadi fotografer.
Baca Juga: Greysia Polii Murka: Disebut dalam Dugaan Kasus PBSI Langgar Sistem Bubble, Greysia: NGARANG!
“No need for CV, you hired already. No interview because your skillful already and you have a good eye for the shuttle and this is the shutter almost the same (Tak perlu CV, kamu sudah diterima. Tak perlu wawancara karena kamu sudah ahli dan kamu punya mata yang bagus untuk shuttlecock, dan ini adalah shutter, hampir sama,” tutur Sachetat.
Greysia Polii menanggapinya dengan tertawa terbahak-bahak. Meski begitu, Sachetat mengatakan bahwa jika Greysia Polii dinilai bagus di bulutangkis, maka ia juga bagus di fotografi.
“You have got the job already. No problem (Kamu sudah dapat pekerjaan ini. Tak masalah),” ujar Sachetat yang terlihat begitu meyakinkan.
Kemudian Greysia Polii meminta agar Sachetat memegang janjinya. Kelak ketika ia sudah pensiun, ia akan diterima bekerja sebagai fotografer.
“Keep your promise please (Tolong jaga janjimu),” pungkas Greysia Polii.*
