Pembuatan komponen perangkat dengan menggunakan bahan cair ini menggunakan cetakan 3D, logam cair dituangkan dan mengikuti bentuk cetakan, kemudian akan mengeras jika suhu dibawah 62 drajat.
Artinya selama logam ini berada dibawah suhu tersebut, maka kerangka hasil cetakan tidak akan rusak atau melebur. Umumnya logam murni seperti besi baru bisa meleleh di angka 1510 drajat celsius dan baja bisa meleleh diangka 1370 Celsius.
"Tanpa cangkang, itu tidak akan berhasil, karena logam cair akan mengalir," Zhang menjelaskan dalam siaran pers seperti yang dilansir treehugger.com.
Baca Juga: Waspada! Peretas Asal China Lancarkan Aksi Pencurian Data Pengguna Android
"Cetakan mengontrol bentuk keseluruhan, sehingga logam cair itu sendiri dapat terkurung di saluran. Kami menghabiskan lebih dari setengah tahun mengembangkan proses pembuatan ini, karena bahan senyawa baru ini sangat sulit untuk diproses. Anda perlu menemukan bahan terbaik dan parameter pemrosesan." Tambah Zhang
Jika kamu ingat film terminator yang rilis pada tahun 1991, ya, mungkin sedikitnya hampir mirip demikian, sebuah robot super canggih skynet yang dikirim dari masadepan untuk mengubah sejarah, merupakan robot yang struktur tubuhnya yang diciptakan seperti dari logam cair, Namun Pu Zhang mengaku pihaknya samasekali tidak terinspirasi dari film tersebut.
"Sejujurnya, saya belum pernah menonton film itu!" kata Zhang
Penelitian logam cair ini sebenarnya bukan kali pertama dilakukan, para ilmuan beberapa kali telah bereksperiman dengan senyawa tersebut. Tahun lalu misalnya, peneliti dari China menggunakan sampel "Terminator" kemudian mendemonstrasikan senyawa yang bisa berubah bentuk seperti galium yang dimasukan dengan partikel magnetik seperti nikel dan besi untuk membuat logam cair yang mudah diukir dan dicetak dengan magnet.
Logam cair ini dinilai menjadi solusi alternatif mengatasi masalah pesawat ruang angkasa yang saat ini masih menggunakan logam biasa, jika terjadi kerusakan, maka pesawat hanya akan menjadi rongsokan atau sampah luar angkasa, namun dengan logam cair, meski terjadi kerusakan diluar angkasa akibat tabrakan dengan berbagai benda angkasa, maka masih bisa diperbaiki dengan cara dipanaskan diatas suhu 62 Drajat Celsius.
"Sebuah pesawat ruang angkasa mungkin jatuh jika mendarat di bulan atau Mars karna benturan," jelas Zhang dalam rilisnya. "Biasanya, para insinyur menggunakan aluminium atau baja untuk menghasilkan struktur bantalan, tetapi setelah Anda mendarat di bulan, logam tersebut menyerap energi dan berubah bentuk. Sudah berakhir - Anda hanya dapat menggunakannya sekali.
"Dengan menggunakan senyawa ini, Anda bisa menabraknya seperti logam lain, tapi kemudian memanaskannya nanti untuk memulihkan bentuknya. Anda bisa menggunakannya berulang kali." Tambah Zhang. ***