Dedikasinya dimulai dengan pendidikan anak-anak yang berkembang di SMP, kemudian mereka membuka sebuah sekolah pendidikan awal bernama TK Mini dirumahnya pada tahun 1965.
Dari sekolah inilah pengabdian Sandiah sebagai Ibu Kasur bermula terhadap dunia pendidikan bagi para generasi muda Indonesia.
Disamping itu, melalui program anak yang dibawakanya, Sandiah memperluas program pendidikanya keseluruh Indonesia lewat Radio Republik Indonesia dan juga sebagai Ketua Yayasan Setia Balita.
Sandiah kemudian mendirikan empat cabang taman kanak-kanak secara nasional pada tahun 1990-an.
Ia juga mengedit majalah, memproduksi film dan juga lagu untuk anak-anak.
Saat ini, banyak dari 150 lagu anak-anak yang diciptakanya, seperti lagu “Kucingku” atau “Bertepuk Tangan”, masih tetap dinyanyikan oleh anak-anak di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Profil Sundar Pichai, Pria Asal India yang Jadi CEO Perusahaan Raksasa Teknologi Google
Cirinya khas dari lagu-lagu yang diciptakanya adalah ada pengecualian terhadap huruf "r" hal ini dilakukan untuk membuat lagu itu mudah diingat dan gampang diucapkan oleh anak-anak.
Pada tahun 1988 di Hari Anak Nasional, Sandiah dianugerahi Penghargaan oleh Presiden saat itu karena prestasinya sebagai pendidik yang kreatif dan berdedikasi.***