Rusia Menyetujui Penggunaan Vaksin Covid-19 Bulan Agustus, Para Ahli Mengaku tak Terkejut

- 1 Agustus 2020, 10:08 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Dado Ruvic/

HALOYOUTH – Rusia telah menggemparkan dunia karena telah menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 pada bulan Agustus. Mendengar kabar tersebut sejumlah ahli tidak terkejut, karena negara Rusia bergerak dengan cepat.

Pejabat Moskow berharap vaksin mereka akan mendapatkan persetujuan untuk digunakan secara luas dalam dua pekan mendatang, dan produksi dapat dilakukan secepatnya. Hal itu terungkap dalam sebuah wawancara dengan The National, Jumat 31 Juli 2020.

Seperti ditulis GalamediaNews dalam “Vaksini Corona Rusia Gemparkan Dunia, Ahli Virologi Dunia: Terkesan, tapi tak Terkejut”, Vaksin Covid-19 dikembangkan di Institut Penelitian Gamaleya Epidemiologi dan Mikrobiologi dan didanai oleh ivestasi langsung Rusia yang dikontrol pemerintah.

Salah satu penulis buku Human Virology, Prof. John Oxford mengaku ia terkesan, tapi tidak terkejut betapa canggihnya program ini.

Ia menambahkan, lembaga Gamaleya adalah lembaga cukup besar di Moskow. Pastinya pengujian berstandar Internasional, sehingga jika sudah berhasil dapat secara langsung disilangkan ke seluruh Rusia maupun luar negeri.

Program vaksin Rusia memanfaatkan teknologi vaksin yang ada untuk mengubah corona virus baru. Hal ini didasarkan pada versi flu biasa, yang disebut adenovirus, kemudian direkayasa secara genetis untuk menghasilkan protein permukaan dari corona virus baru.

Protein permukaann ini menstimulasi respons imun yang seharusnya melindungi terhadap virus korona.

Ian Jones, seorang profesor virologi di University of Reading di Inggris menyebutkan, bahwa vaksin Rusia dilandasi dengan pemahaman yang baik dan kemungkinan tidak akan menimbulkan bahaya.

Dalam sebuah wawancara ekslusif dengan The National, Kepala eksekutif Dana Investasi Langsung Rusia, Kirill Dmitriev mengatakan, vaksin itu diharapkan akan menjadi yang pertama dari 100 100 vaksin yang tengah dikembangkan.

Dritrlev mengungkapkan, dirinya telah disuntik vaksin tersebut, merangsang produksi antibodi pada semua yang diuji dalam fase satu dan dua uji klinis.

Oraganisasi Kesehatan Dunia atau WHO merilis data pembaruan vaksin, pekan ini menunjukkan ada 25 vaksin potensial yang sedang menjalani uji klinis, ditambah 139 dalam evaoluasi praklinis.

Vaksin yang sudah dalam uji klinis baru berjumlah empat, yaitu dari Amerika (satu), Inggris (satu), dan Cina (dua), keempat vaksin tersebut telah berada di uji coba tahap tiga.

Uji klinis fase tiga dari vaksin lembaga Gamaleya akan dimulai di Rusia, UEA dan negara lain-lain, serta laporan menunjukkan tujuannya agar segera mendapat persetujuan paling cepat 10 Agustus, dan selanjutnya ribuan staf medis akan divaksinisasi.

Produksi vaksin Institut Gamaleya dapat dilakukan di UEA dan Rusia.

“Salah satu hal yang dimiliki Rusia, dan sejumlah negara bekas Soviet, adalah hal-hal seperti fasilitas manufaktur. Mereka tidak diprioritaskan dalam beberapa tahun terakhir, namun demikian, mereka ada,” jelas Profesor Jones.

Mendapat bermacam kabar baik dari vaksin Covid-19 tersebut, membuat para pengamat senang dengan kecepatan, respon, dan reaksi komunitas ilmiah terhadap pandemi Covid-19. *** (Dicky Aditya/GalamediaNews)

Editor: Alvin Aditya Saputra

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x