Network
HALOYOUTH - Siapa diantara kamu yang pernah mengalami ketindihan? Apa sebenarnya istilah ketindihan tersebut dan kenapa seseorang bisa megalami ketindihan dalam tidurnya?
Penahkah kamu melihat sosok hitam di kamarmu saat kamu tidur, lalu memeluk erat tubuhmu sehingga kamu tidak bisa mergerak dan berteriak?
Ya, itulah ketindihan. Ketindihan atau dalam istilah medis
dinamakan sebagai "Sleep Paralysis", ternyata fenomena tidur ini bisa dialami oleh semua orang.
Banyak yang beranggapan bahwa, ketindihan ini disebabkan oleh sesuatu supranatural atau mistis, benarkah demikian?
Untuk mengerti apa yang terjadi pada tubuhmu saat Sleep Paralysis, pertama-tama kamu harus tahu tahapan saat tidur.
Pada dasarnya, saat kamu tidur, kamu akan melewati dua tahapan, setiap tahap yang kamu lewati, maka tidurmu akan semakin nyenyak.
Baca Juga: Kisah Pesugihan Gunung Hejo, Demi Mendapatkan Kekayaan Rela Minta Tumbal Dari Kecelakaan
Ketika kamu memasuki tahapan terakhir dari tidur, maka kamu akan memasuki dunia mimpi.
Pada tahap ini, neurotransmitter bernama glisin akan memicu Paralysis terhadap tubuhmu, yang akan membuat semua otot-otomu tidak dapat digerakan. Kecuali jantung dan paru-paru.
Tubuh kita melakukan ini, untuk mencegah tindakan yang dapat membahayakan diri kita saat tidur.
Jadi, apabila kamu terbangun ditengah mimpi, ada kemungkinan Paralysis ini masih terjadi. Sehingga kamu terbangun tanpa bisa menggerakan tubuh.
Inilah yang dinamakan ketindihan atau Sleep Paralysis. Tapi, bagaimana dengan halusinasi, apakah hantu yang kamu anggap adalah bagian dari Sleep Paralysisi?
Jawabannya, iya. Karena itu terjadi saat kamu bermimpi. Apabila kamu terbangun ditengahnya, bisa jadi mimpi yang kamu alami seolah-olah bocor ke dunia nyata.
Baca Juga: 8 Tempat Horor di Korea Selatan, Berani Uji Nyali?
Sehingga, menghasilkan halusinasi yang terlihat sangat nyata. Jadi, apakah ketindihan atau Sleep Paralysis ini berbahaya?
Sebenarnya tidak, tapi jika terlalu sering mengalami hal tersebut, akan menyebabkan kekurangan tidur, atau bahkan bisa menyebabkan gangguan tidur lain seperti narkolepsi.***
