Ingin Bercanda dengan Teman, Jangan Lontarkan 3 Lelucon Ini!

- 2 Agustus 2020, 22:39 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Pixabay/

HALOYOUTH - Melontarkan lelucon sudah menjadi sebuah kebiasaan saat berkumpul bersama sahabat-sahabat. Bahkan tak jarang lelucon itu menjadi momen paling seru saat berkumpul.

Tetapi, melontarkan lelucon tidak jarang membuat orang lain tersinggung bahkan melontarkan lelucon yang bersifat negatif.

Setiap orang memiliki penerimaan yang berbeda-beda tentang lelucon dan tak jarang mengangapnya sebagai konten yang sensitif. Meski berniat untuk bercanda, tanpa sadar hal ini kerap kali membuat orang-orang disekitar tidak nyaman bahkan merasa sakit hati dengan lelucon yang dilontarkan.

Baca Juga: Prinsip Berkomunikasi Rasulullah

Namun perlu diketahui ada hal-hal yang tidak layak dijadikan lelucon.

Berikut ini hal-hal yang tidak seharusnya dijadikan bahan lelucon;

1. Body shaming

Segala bentuk pernyataan negatif yang bersangkutan tentang tubuh seseorang tidak pantas untuk dijadikan bahan lelucon. Meskipun dianggap sebagai suatu hal yang wajar, tindakan body shaming ini termasuk salah satu bentuk bullying.

Tanpa disadari dengan mengomentari kondisi fisik seseorang, tentu saja dapat melukai hatinya. Korban body shaming akan merasa kehilangan kepercayaan diri dan akan selalu merasa malu karena kondisi fisiknya.

Baca Juga: Ancol di Libur Idul Adha 2020: Penerapan Protokol kesehatan, hingga Pembatasan Pengunjung

Hal ini juga dapat memberikan efek tekanan tersendiri bagi korbannya.

2. Mental ilness

Setiap orang tentunya akan memiliki kondisi psikis yang berbeda-beda. Bahkan ketika seseorang memiliki kondisi psikis yang buruk, lingkungan sekitarnya pun tidak bisa memahami tentang apa yang dia rasakan.

Sering kali orang-orang disekitar menganggap hal ini 'lebay' dan terlalu membawa perasaan. Kondisi seperti ini sering kali dijadikan bahan lelucon dengan mengejek dan mengolok-ngolok kondisi psikisnya.

Dengan tujuan bercanda agar sahabatnya tidak berlarut-larut dalam kondisi seperti ini, hal tersebut justru dapat membuat kondisi yang lebih buruk dan mengacu pada depresi.

Baca Juga: Kabar Persib: Pelatih yang Membawa Persib Juara pada 1994/95, Kini Dirawat di RS

3. Masa lalu

Masa lalu setiap orang tentunya akan berbeda-beda, ada yang manis dan ada pula yang pahit.

Setiap orang juga akan memiliki cara yang berbeda untuk menyikapi masa lalunya. Apalagi jika kenangan yang bersifat pahit, sebagian besar orang pasti ingin berusaha membuang jauh-jauh kenangan tersebut dan tidak mau mengingatnya kembali.

Dengan melontarkan lelucon dari masa lalu seseorang, sering kali membuatnya merasa tidak nyaman bahkan mereka akan selalu menghindar jika ini terjadi. Lingkungan sekitarnya tidak akan pernah merasakan apa yang dirasakannya dan tidak tahu bagaimana dia menyikapinya.

Baca Juga: Meski Berangsur Naik, Jumlah Wisatawan ke Lembang Belum Bisa Menutup Biaya Operasional

Maka dari itu menerapkan lelucon yang bersifat positif dapat menghindari perselisihan dengan sahabat. Karena hal-hal yang dianggap wajar bagi kita, tentu akan berbeda dengan yang dianggap oleh orang lain.***

 

Penulis: Della Trisnawati

Editor: Fauzian Ahmad


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x