Potensi Terbesar dalam Diri Manusia, Wajib Anda Tahu dan Kembangkan

- 7 April 2022, 21:21 WIB
Ilustrasi manusia
Ilustrasi manusia /Pixabay/

HALOYOUTH - Potensi terbesar dalam diri manusia ini merupakan potensi yang ke empat yang telah dijelaskan oleh Habib Quraish Shihab.

Potensi ini merupakan potensi terbesar. Dianugerahkan Tuhan dan harus dikembangkan oleh manusia. Itu adalah apa yang dianamai adil.

Habib Quraish Shihab mengungkapkan bahwa keadilan sama dengan keseimbangan.

“Adil itu bukan berarti sama, adil itu seimbang,” ucapnya dikutip dari kanal YouTube Quraish Shihab pada Kamis, 7 April 2022.

Baca Juga: Habib Quraish Shihab: Semua Manusia Diciptakan Memiliki Potensi Berilmu, Berikut Penjelasannya

Selain itu, Quraish Shihab menjelaskan terkait contoh keadila dalam penerapan kehidupan.

“Tidak adil orang tua yang membelikan buat anak yang besarnya baju dua meter bahan, sedangkan buat anaknya yang kecil dua meter juga,” tuturnya.

Sesuai dengan makna keadilan yang ia jelaskan bahwa, keadilan adalah menempatkan segala sesuatu pada tempatnya. Jika anda ingin meraih keutamaan, maka harus memiliki, dan harus mengembangkan ke empat potensi itu.

Pakar-pakar memberikan contoh, siapa yang dinamai tampan? Siapa yang dinamai cantik? Dan mereka berkata ada empat. Matanya harus bagus, hidungnya harus bagus, pipinya harus harus bagus, bibirnya harus bagus, bila perlu ada lesungnya.

Baca Juga: Ini Potensi yang Ada Didalam Diri Manusia, Menurut Habib Quraish Shihab

Itu yang dinamaka gagah, cantik. Akan tetapi jika salah satunya saja yang bagus, sedangkan yang lainya buruk ia tidak tampan. Lalu Habib menegaskan dengan kalimat berikut mengenai keutamaan.

“Empat hal ini harus menyatu, demikian juga dengan kepribadian seseorang. Yang dinamai telah mencapai keutamaan,” ujarnya.

Jika kita menyangkut soal keberanian. Keberanian itu biasanya orang katakan antonim dari rasa takut. Namun itu hanya dari segi bahasa. Akan tetapi tidak sepenuhnya pengertian kebahasaan itu dipahami oleh para filosof.

Keberanian itu bukan berarti tidak ada rasa takut. Bukan berarti menghapus rasa takut. Keberanian itu pasti ada rasa takut. Tetapi, jika anda mampu menanggulangi rasa takut itu dengan tepat dan sesuai.

Baca Juga: Keutamaan dan Pahala Puasa Hari ke-17 di Bulan Suci Ramadhan: Dilindungi dari Azab Hari Kiamat

Jadi kebernian bukan ketiadaan rasa takut. Tetapi kemampuan dalam menghadapi rasa takut tersebut, sesuai kadarnya, waktunya, saatnya, dsb.

Sedangkan takut itu bermacam-macam. Ada takut yang bukan pada tempatnya, ada takut yan tidak bisa kita atasi, ada takut yang kita bisa atasi dengan upaya kita.

Misalnya takut tua, itu adalah rasa takut yang tidak bisa diatasi, takut mati tidak bisa diatasi, tapi ada kiatnya untuk mengatasi.

Pandai-pandailah memahami rasa takut, dan pandai-pandailah ketika hendak memahaminya.

Ketika hendak menghindarkannya, dan pandai-pandailah mengetahui bagaimana caranya. Misalnya takut basah karena hujan ada caranya. Takut dari harimau ada caranya.

Baca Juga: 8 Tempat Bukber di Cilegon, Cocok untuk Buka Puasa Bareng Teman dan Keluarga

Dia menyatakan mengenai keberanian itu atas dasar pengetahuan.

“Berani melangkah harus didahului oleh pengetahuan,” ujarnya.

Harus diperhitungkan, antara pengorbanan dan harapan yang kita dapat harus sesuai.***

Editor: Muhammad Jejen

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x