Network
HALOYOUTH - Dialah Abdullah putra Abu Bakar as Shiddiq, sahabat nabi yang sagat cerdas, sang intelejen yang memata-matai pergerakan Kafir Quraisy demi keselamatan Rasulullah dan ayahnya, Abu Bakar di Gua Tsur.
Pada saat Rasullulah dan ayahnya Abu Bakar bersembunyi di Gua Tsur, Abdullah lah yang menemani keduanya. Paginya sudah bersama orang-orang Quraiy, menguntit percakapan mereka lalu kemudian malamnya melaporkan kepada Rasulullah.
Abdullah memiliki istri bernama Atikah, perempuan yang sangat cantik. Bahkan, bukan hanya berparas cantik, dia juga berakhlak mulia.
Dikisahkan, keluhuran budi dan kecantikan Atikah benar-benar menyihir hati Abdullah. Sepanjang malam, setiap hari dan setiap saat, kecantikan dan keluhuran budi Atikah menyandera akal dan jiwa Abdullah.
Baca Juga: Kisah Inspiratif: Si Tukang Batu Tangannya Dicium oleh Rasulullah SAW
Karena dimabuk cinta, sehingga Abdullah enggan terlibat dalam peperangan. Ini yang membuat sang ayah, Abu Bakar marah. Pada saat sang ayah melihat anaknya mengalami penurunan dalam berjihad, dia pun meminta Abdullah untuk menceraikan istrinya, Atikah.
Sang ayah berharap, hanya dengan menyuruh menceraikan Atikah, Abdullah dapat menegakkan kembali agama Allah dan ikut berjuang di medan perang. Sebagai anak yang patuh, Abdullah menuruti perintah ayahnya.
Abdullah menceraikan Atikah, dan membuat sebuah syair yang menyentuh dan mengharukan:
"Duhai Atikah sayang, aku tak mampu melupakanmu sepanjang mentari masih bersinar Dan sepanjang merpati cantik itu masih bersuara indah Duhai Atikah, hatiku sepanjang siang dan malam Selalu bergantung pada dirimu tentang rasa dalam jiwa Tak terbayangkan orang sepertiku menceraikan orang sepertimu hari ini Tidak juga orang sepertimu yang diceraikan tanpa kesalahan Ia berakhlak mulia, cerdas, terpandang Dan kesempurnaan fisik yang dibalut malu dan kejujuran."
