Seperti yang disebutkan pada poin nomor satu di atas, berdoa juga sama dengan berdzikir. Bisa dilakukan oleh perempuan yang sedang haid. Termasuk berdoa dengan membaca sholawat kepada Nabi. Baik itu bacaan sholawat nariyah, ibrahimiyah, atau sholawat lainnya.
3. Mendengarkan bacaan Qur'an
Meski dilarang untuk membaca atau melafadzakn ayat suci Al-Quran bagi perempuan yang sedang haid, namun mendengar bacaan Al-Quran tetap dianjurkan, artinya tidak dilarang.
Sebab, Al-Qur'an merupakan pegangan umat Islam yang tidak boleh dilupakan, di mana bagi orang yang mendengarnya akan mendapatkan rahmat Allah SWT. Jadi, jalan keluar yang baik adalah dengan mendengarkannya.
4. Mendengarkan tausiyah
Perempuan yang sedang haid diperbolehkan mendatangi pengajian atau tausiyah keagamaan. Selama pengajian atau tausiyah tersebut tidak diadakan di dalam masjid. Ketika pengajian tersebut diadakan di masjid, perempuan yang sedang haid bisa mendengarnya dari luar masjid.
Baca Juga: Inilah Pandangan Islam Tentang Pengendara yang Tidak Memiliki SIM Namun Tetap Berkendara
Selain mendengarkan tausiyah secara langsung ke majlis ilmu, juga dapat dilakukan dengan mendengarkannya di radio atau menontonnya di televisi. Hal-hal tersebut dilakukan selain sebagai amalan sumber ladang pahala, juga bisa menambah keilmuan serta keimanan kita, khususnya untuk perempuan yang sedang haid.
5. Bersedekah
Bersedekah juga bisa dijadikan sebagai amal atau ladang pahala untuk perempuan yang sedang haid.