HALOYOUTH - Di dunia ini, tidak ada satupun manusia yang tidak pernah galau, siapapun pasti pernah merasakan galau, termasuk dengan para nabi dan orang-orang saleh. Hanya saja, istilah galau pada saat itu belum ada, tapi intinya, para nabi dan orang-orang saleh pun pernah mengalami sesuatu yang semisal atau mirip dengan galau.
Hanya saja, galau para nabi tidaklah seperti kita, galau para nabi bukanlah menggalaukan hal-hal yang receh seperti halnya kita, yang baru diputusin pacar aja udah nangis dan galau merana.
Mereka, para nabi dan orang saleh pun pernah mengalami kecemasan, khawatir, gundah gulana, kecewa, rasa takut dan sedih, yang di zaman sekarang diistilahkan dengan galau.
Sebagaimana yang pernah dialami oleh Rasulullah Muhammad saat mengalami amul huzni (tahun duka cita), yaitu tahun di mana orang-orang yang beliau cintai telah wafat, beliau ditinggal pergi untuk selamanya.
Baca Juga: Jangan Dianggap Sepele, Inilah Dampak Jika Kita Terlalu Sering Main Game
Nabi Muhammad kehilangan orang-orang yang paling dicintainya, satu persatu mereka semua wafat dan meninggalkannya.
Mulai dari istri tercinta Khadijah, kemudian paman terkasih, yaitu Abu Thalib. Berikut adalah doa di kala sedih mendalam yang pernah diriwayatkan dari Rasulullah SAW.
"Allahumma rahmataka arju fala takilni ila nafsi tharfaka ainin ashlihli syani kullahu lailaha illa anta".
“Ya Allah! Aku mengharapkan (mendapat) rahmat-Mu, oleh karena itu, jangan Engkau biarkan diriku sekejap mata (tanpa pertolongan atau rahmat dariMu). Perbaikilah seluruh urusanku, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau.” (HR. Abu Dawud 4/324, Ahmad 5/42).
Baca Juga: 5 Hikmah Menjalankan Shalat yang Harus Diketahui Umat Islam