Bahaya Pemahaman Ikhwanul Muslimin, Akar Islam Radikal di Seluruh Dunia Termasuk Indonesia

- 29 Mei 2024, 18:20 WIB
Bahaya Pemahaman Ikhwanul Muslimin, Akar Islam Radikal di Seluruh Dunia Termasuk Indonesia
Bahaya Pemahaman Ikhwanul Muslimin, Akar Islam Radikal di Seluruh Dunia Termasuk Indonesia /Pexels/Timo

HALOYOUTH - Ikhwanul Muslimin adalah pergerakan Islam yang didirikan oleh Hasan Al Banna (1906-1949 M) di Mesir pada tahun 1941 M. Diantara tokoh-tokoh pergerakan itu ialah: Said Hawwa, Sayyid Quthub, Muhammad Al-Ghazali, Umar Tilimsani, Musthafa As-Siba`i, dan lain sebagainya.

Sejak awal mula didirikan pergerakan ini banyak dipengaruhi oleh pemikiran Jamaludin Al-Afghani, seorang penganut Syi`ah Babiyah, yang berkeyakinan wihdatul wujud. Dan keyakinan bahwa kenabian dan kerasulan diperoleh lewat usaha, sebagaimana halnya menulis dan mengarang. Dia (Jamaludin Al-Afghani) kerap mengajak kepada pendekatan Sunni-Syiah bahkan juga mengajak kepada persatuan antar agama.

Momentum perkembangan ideologi Islamisme terjadi usai kekalahan dunia Arab dalam Perang 1967 melawan Israel. Peristiwa itu menyadarkan banyak orang tentang kegagalan rezim-rezim berkuasa di negara-negara Islam.

Baca Juga: Sholat Sunah ini Pahalanya Lebih Besar dari Dunia dan Seisinya Kata Syekh Ali Jaber, Begini Penjelasannya

"Sayyid Qutb membawa visi tentang pengambilan kontrol negara ke titiknya yang ekstrem: takfir dan revolusi melalui jalan kekerasan," kata Noorhaidi Hasan. Takfir adalah penjatuhan vonis kafir pada golongan muslim lainnya.

Sayyid Qutb Ibrahim Husayn Shadhili (1906-1966) adalah anggota Ikhwanul Muslimin yang dihukum gantung tahun 1966 atas tuduhan merencanakan pembunuhan Presiden Gamal Abdul Nasser. Ideologi jihad yang berkembang di kalangan Ikhwan setelah eksekusi terhadap Qutb pada 1966 menyebar ke berbagai belahan dunia.

Sayyid Qutb pernah menjadi Menteri Pendidikan di Mesir namun merasa tertekan oleh pengaruh Inggris. Aktivisme politik yang menentang Gamal Abdul Nasser membuatnya dipenjara dan disiksa bersama dengan anggota-anggota Ikhwanul Muslimin lainnya. Di penjara, dia menulis buku, salah satu yang berpengaruh luas adalah buku Ma'alim Fi'l Thariq (Milestones), terbit tahun 1964.

Baca Juga: Apa Hukum Shalat Rebo Wekasan Menurut Islam, begini jawaban ulama...

Sejarawan Tom Holland dalam trilogi The Power of Nightmares (2004) menyebut asal muasal ideologi kekerasan dari ISIS adalah Sayyid Qutb. Pemikiran Qutb juga menginspirasi al-Qaida, kelompok teror sebelum ISIS. Semangat radikal Ikhwanul Muslimin juga menyebar ke Afghanistan.

Halaman:

Editor: Nurhendra Wibowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah