Awas! Deretan Menu Makan Ini Ternyata Bisa Sebabkan Perut Buncit hingga Penyakit Berbahaya

- 3 Februari 2021, 11:14 WIB
Perut Buncit
Perut Buncit /

HALOYOUTH.COM - Penyakit kronis dan tidak menular, seperti diabetes hingga stroke bisa disebabkan oleh kegemukan.

Oleh karena itu, ada baiknya mulai sejak dini mengurangi atau menghindari makanan yang memicu kegemukan.

Pasalnya, ada beberapa jenis makanan yang dapat menjadi pemicu orang menjadi gemuk. Hal ini ditandai dengan perut yang buncit.

Baca Juga: Mitos atau Fakta Teh Hijau Bisa Menurunkan Berat Badan? Begini Kenyataan yang Perlu Anda Tahu

Mengurangi ataupun menghindari konsumsi beberapa jenis makanan sangat penting agar dapat menjaga tubuh tetap sehat.

Selain itu, dengan mengurangi ataupun menghindari konsumsi beberapa jenis makanan bisa membantu terhindar dari penyakit kronis dan tidak menular tersebut.

Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat, “Hindari Kegemukan dengan Kurangi Konsumsi 3 Makanan Ini”, yang melansir dari The Healthy, 3 jenis makanan ini perlu dihindari atau dikurangi agar perut tidak buncit, jika ingin menjaga bentuk tubuh.

Baca Juga: 5 Tips untuk Memastikan Tubuh Anda Minum Cukup Air

1. Makanan Padat Karbohidrat

Kenyataannya adalah tidak semua karbohidrat itu buruk.

Menurut Aviva Romm, MD, seorang spesialis kesehatan wanita di Massachusetts Barat mengatakan bahwa karbohidrat kompleks seperti ubi jalar, labu, dan nasi merah, selama tidak dikonsumsi berlebihan makanan tersebut bermanfaat menjaga lemak perut tetap rendah.

Menurutnya, masalah sebenarnya yang sering dialami adalah ketika makan karbohidrat sederhana adalah memakan produk tepung olahan seperti roti putih atau nasi putih.

Dr. Romm menjelaskan bahwa tidak seperti karbohidrat kompleks yang memanfaatkan energi dan kadar gula darah dengan baik, karbohidrat sederhana menyebabkan lonjakan gula dan insulin.

Makan makanan tersebut secara teratur dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan obesitas, resistensi insulin, peradangan, dan masih banyak lagi.

Karbohidrat sederhana bisa Anda temukan pada bagel, nasi putih, pasta putih, roti putih, donat, dan muffin.

2. Lemak Tidak Sehat

Tiga jenis lemak makanan terkait dengan peradangan dan ikut berkontribusi pada kelebihan lemak perut adalah lemak trans, lemak jenuh, dan lemak omega-6.

Para ahli di Mayo Clinic menjelaskan bahwa lemak trans yang biasa ditemukan dalam makanan yang dipanggang dan digoreng bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

Dr. Romm mengatakan bahwa lemak berkualitas baik seperti minyak zaitun dan alpukat sangat ideal. Lemak ini, jelas tidak hanya bermanfaat terhadap fungsi sel yang sehat, tetapi berperan dalam mencegah Anda untuk makan berlebihan.

Jenis lemak trans biasa ditemukan pada makanan kemasan, potongan daging olahan yang berlemak tinggi, produk susu berlemak penuh, sedikit permen (lemak jenuh), minyak jagung, minyak biji anggur, minyak kedelai, minyak safflower, dan minyak bunga matahari (lemak omega-6).

Baca Juga: Bukan Petanda Akan Kena Sial, Ternyata Ini Arti Mimpi Kecelakaan yang Perlu Anda Tahu

3. Daging Olahan

Meski terasa enak, daging olahan sangat tinggi kalori dan lemak jenuhnya.

Ini tidak hanya buruk bagi perut Anda, tetapi juga dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

“Daging olahan sangat sulit dicerna banyak orang. Daging olahan bisa mengendap di usus lebih lama karena sulit diuraikan,” kata Julie Rothenberg, RD, ahli gizi berlisensi di Florida.

Faktanya, daging olahan tidak mengandung serat apa pun, jadi tidak baik untuk pencernaan.

Anda bisa temukan daging olahan pada daging beku, hot dog, dan daging giling. *** (Mutia Yuantisya/Pikiran Rakyat)

Editor: Andreas

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x