Awas! 3 Kebiasaan Ini Bisa Memicu Asam Lambung yang Berisiko pada Serangan Jantung

- 4 Februari 2021, 16:42 WIB
Ilustrasi penyakit jantung
Ilustrasi penyakit jantung /pexels.com

HALOYOUTH.COM - Pemicu asam lambung jadi tinggi, kadang dipicu oleh perilaku kita sendiri.

Padahal jika membiarkan asam lambung jadi tinggi bisa berbahaya, termasuk terjadinya serangan jantung.

Waspadai gejala seperti rasa pahit mulai dari kerongkongan hingga mulut, itu berarti asam lambung sudah naik.

Gejala lain yang ditimbulkan oleh asam lambung, yakni bau napas yang tidak sedap serta rasa nyeri pada ulu hati dan dada.

Baca Juga: Tata Cara Sholat Istikharah Lengkap Beserta Niatnya

Sebelum terkena serangan jantung, lebih baik mencegah terjadinya asam lambung yang meninggi.

Dikutip dari ringtimesbanyuwangi.com, berikut tiga kebiasaan yang bisa memicu asam lambung tinggi yang berisiko pada serangan jantung mendadak.

1. Makan dengan porsi banyak

Makan dengan porsi yang banyak dikaitkan dengan peningkatan kadar asam lambung.

Ketika makan dengan porsi besar, perut yang terlalu penuh justru dapat meregang dan memberikan tekananan pada otot kerongkongan.

Ketika hal ini terjadi, makan asam lambung akan semakin meningkat yang menimbulkan berbagai gejala menyakitkan.

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Ginjal Anda Bermasalah, Salah Satunya Urine Keruh

2. Makan sebelum tidur

Banyak orang dengan kebiasaan makan sebelum tidur. Padahal hal itu mengganggu kesehatan.

Makan dengan jarak tidur yang terlalu dekat justru akan membuat kadar asam lambung tidak terkontrol.

Peningkatan asam lambung terjadi karena makanan yang sudah masuk ke dalam lambung justru akan kembali naik ke kerongkongan beserta asam dari dalam lambung.

3. Stres

Stres memang bukanlah kebiasaan, akan tetapi stres timbul karena kebiasaan sehari-hari yang tak terkendali.

Perlu Anda ketahui bahwa stres dapat menyebabkan perubahan pada otak yang memicu reseptor rasa sakit, membuat seseorang secara fisik lebih sensitif terhadap sedikit peningkatan kadar asam.

Stres juga dapat menguras produksi zat yang disebut prostaglandin, yang biasanya melindungi perut dari efek asam lambung, hingga meningkatkan persepsi seseorang tentang rasa tidak nyaman.

Stres, kelelahan, kurang tidur, dan kebiasaan makan yang tidak tepat dapat menyebabkan lebih banyak perubahan tubuh yang mengarah pada peningkatan asam lambung.

Kebiasaan-kebiasaan sepele tersebut terkadang tidak dihiraukan, akan tetapi kebiasaan tersebut memiliki banyak risiko terhadap berbagai penyakit serius seperti asam lambung yang bisa berdampak pada jantung.

Bahkan tingginya kadar asam lambung juga memicu petaka lain yang sering tak disadari seperti rusaknya lambung dan sistem pencernaan lain.***(Kurnia Sudarwati/ringtimesbanyuwangi.com)

Editor: Andreas

Sumber: Ringtimesbanyuwangi.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah