Kenali Penyebab dan Gejala Terjadinya Krisis Eksistensi Diri Serta Cara Mengatasinya!

- 23 Juni 2021, 16:03 WIB
Ilustrasi eksistensi diri
Ilustrasi eksistensi diri /Pixabay/darksouls1

HALOYOUTH - Krisis eksistensi pada umumnya terjadi ketika seseorang tumbuh dan berada pada fase dewasa. 

Bertambahnya usia diikuti dengan pola pikir yang luas membuat seseorang menanyakan makna hidupnya sendiri. 

Transformasi dewasa membawa kita pada rasa gelisah, cemas, takut, merasa tidak tahu arah sehingga pikiran terus menghantui dalam menanyakan keberadaan dan makna diri.

Baca Juga: Prediksi Starting Line Up Brazil vs Kolombia Copa America 2020, Neymar Tak Tergantikan di Lini Depan

Konflik yang terjadi pada internal diri yang membawa seseorang larut dalam kesedihan, kecemasan dan lain sebagainya sehingga sering kali menanyakan eksistensi diri. 

1. Kenali penyebab terjadinya Krisis eksistensi diri

Pola pikir yang mendorong seseorang untuk memaknai hidup sehingga muncul pertanyaan pada diri seseorang seperti: 

'Untuk apa saya hidup di dunia ini,' 'apa gunanya hidup saya,' 'apa tujuan hidup saya.'

Pertanyaan di atas sering kali memunculkan rasa takut, cemas, depresi dan gelisah secara terus menerus. 

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Buku Harian Seorang Istri 23 Juni 2021: Dewa Pingsan, Nana Terkurung di Rumah Sakit Jiwa

Menanyakan keberadaan diri memang lumrah terjadi, namun jika krisis eksistensi ini terus di alami setiap hari maka akan berdampak buruk pada internal maupun eksternal diri seseorang.

2. Gejala terjadinya krisis eksistensi diri

Pada dasarnya krisis eksistensi diri sama halnya dengan depresi. 

Terjadinya krisis eksistensi ketika seseorang mengalami hal-hal buruk seperti hilang pekerjaan, ditinggal pasangan, ditinggal orang tua dan kehilangan keberartian hidup yang selama ini dimiliki. 

Baca Juga: Duh! Penayanagan Film Jakarta VS Everybody Ditunda Lagi

Sehingga, pola pikir mengajak untuk memaknai hidup dan di sanalah krisis eksistensi terjadi. 

3. Cara mengatasi krisis eksistensi

a. Berantas ketidakpastian

Aura negatif yang ada pada diri seseorang haruslah diberantas, 'Saya bisa melewati fase ini dan saya bisa membuktikan kepada semuanya bahwa saya bisa.'

Sebenarnya, ketika terjadi krisis eksistensi kamu hanya butuh motivasi dan rangkulan dari orang sekitar.

Baca Juga: Wulan Guritno Umumkan Penundaan Jadwal Tayang Film Jakarta VS Everybody, Fotonya Bikin Gagal Fokus

b. Meningkatkan rasa syukur

Dewasa ini, kata insecure marak dilontarkan yang tanpa disadari bahwa penyebab krisis eksistensi karena ulah mu sendiri yang enggan bersyukur pada sang kuasa. 

Maka pandai-pandai lah bersyukur dan jauhi kata insecure.

c. Berbaur dengan lingkungan sekitar

Mengalami depresi membuat seseorang mengurung diri di suatu tempat. 

Padahal internal tubuh mu ingin merasakan percakapan dengan orang sekitar yang dapat menampung beban pikir mu yang sedang kacau. 

Baca Juga: Prediksi Jerman vs Hungaria, Link Streaming dan Starting Line Up, Tim Panzer Siap Taklukkan Hungaria

d. Tidak berpikir negatif ketika sendiri

Biasanya, pertanyaan-pertanyaan muncul ketika seseorang berada di ruang yang hening sehingga rasa gelisah pada hidupnya muncul.

Bersikap tenang di ruangan hening ketika sendiri adalah cara yang harus dilakukan agar terhindar dari krisis eksistensi.***

Editor: Nahrul Muhilmi

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah