Awas! Sering Merasa Insecure Ternyata Dapat Pengaruhi Mental, Coba Lakukan 4 Cara Ini

- 26 Juni 2021, 15:34 WIB
Ilustrasi remaja Insecure
Ilustrasi remaja Insecure /Rizqi A/PIXABAY

HALOYOUTH - Rasa rendah diri dan pikiran negatif menjadi sebuah kebiasaan berpikir remaja pada hari ini. 

Terkadang remaja selalu berpikiran bahwa dirinya tidak berharga hingga akhirnya tumbuh pikiran negatif pada diri karena tekanan lingkungan. 

Tentu hal ini akan mempengaruhi mental remaja sehingga menjadi anti sosial dan cenderung rendah diri serta menimbulkan mental illnes karena lingkungan sosial yang tidak mendukung.

Rasa rendah diri juga sering dihadapi oleh anak-anak yang mulai masuk dunia sekolah, dimana mereka harus terbiasa untuk hidup bersama yang lain.

Baca Juga: Covid-19 Mengganas hingga Rumah Sakit Tak Sanggup Tampung Pasien, Berikut Tips Agar Tetap Sehat Dimasa Pandemi

Dimana mulai muncul komentar miring terkait dirinya, baik itu fisik, sosial, pribadi yang menimbulkan rasa rendah diri.

Atas hal tersebut, banyak remaja yang tidak mencintai dirinya sendiri, tidak mengenal diri lebih jauh dan tidak bisa untuk berbeda dari kelompoknya.

Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut, laboratorium Bimbingan dan Konseling (BK) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) adakan webinar untuk mengatasi rasa rendah diri atau insecure. 

Rasa rendah diri atau insecure lahir dari pikiran manusia yang merespon komentar orang lain dari lingkungannya. 

Baca Juga: 5 Ciri Tubuh Sudah Ditumpuki Racun, Bisul dan Jerawat Patut Diwaspadai!

Pikiran negatif tersebut dapat dikendalikan tergantung dari ketahanan diri untuk memilih mana komentar yang baik dan yang buruk bagi diri sendiri.

Sehingga komentar yang hadir pun dapat di filterisasi, memilih komentar yang bagus untuk membuat diri menjadi lebih baik. 

Untuk dapat menghindari insecure dan rasa rendah diri, dapat dimulai dengan mengidentifikasi keyakinan diri yang negatif.

Baca Juga: Awas! Begadang Bisa Timbulkan Penyakit Jantung, Depresi, hingga Turun Fungsi Otak, Berikut Tips Menghindarinya

Setelah itu, untuk memfilterisasi hal tersebut, dapat menggunakan teknik positif self talk, atau berbicara positif mengenai diri sendiri.

Mencoba menolak tuduhan orang lain kepada kita dengan hadirkan kalimat pembanding yang positif. 

Selain itu, dengan kalimat pembanding dalam positif self talk, dapat menumbuhkan kehidupan yang teratur dan mereduksi stres.

Baca Juga: Prediksi Skor Italia vs Austria: Kemenangan akan Kembali Berpihak pada Gli Azzuri

Hal ini dijelaskan oleh Tika Febriyani, Dosen Bimbingan dan Konseling UIN Raden Intan Lampung yang menjelaskan empat tahap untuk meningkatkan kepercayaan diri.

"Jadi, ketika kita merasa kesiangan, kita dapat mengatur alarm sehingga bisa bangun lebih awal. Atau saya dapat membuat jadwal agar terorganisir segala kegiatan," ujar Tika yang dikutip oleh Haloyouth-Pikiran-Rakyat.com dari webinar Self Esteem pada Sabtu 26 Juni 2021.

"Kita tidak menggunakan kalimat negatif ketika terjadi hal yang tidak terorganisir, melainkan merangkai kata positif untuk membuat strategi menanggulangi hal itu," sambung Tika.

Baca Juga: Profil Lengkap Amanda Manopo Pemain Sinetron Ikatan Cinta Sebagai Andin

Setelah selesai dengan positif self talk, selanjutnya tinggal melakukan kebiasaan baru yang dapat merubah diri.

Hal ini dikenal dengan self intructions atau biasa disebut dengan daftar intruksi mengenai apa saja yang harus dilakukan untuk membuat kebiasaan baru.

"Dengan membuat self intructions yang dapat dilakukan oleh diri, maka harus bertanggung jawab dan konsisten untuk menjalankan hal itu sehingga dapat membuat sebuah kebiasaan baru," tutur Tika. 

Baca Juga: Prediksi Starting Line Up Italia vs Austria Euro 2020: Gli Azzuri Alami Krisis di Lini Belakang

Setelah berhasil dengan self-instructions, maka dilanjutkan dengan pemberian reinforcment, yaitu memberikan hadiah dan hukuman ketika sudah melakukan sesuatu.

Apabila berhasil, maka mendapatkan sebuah hadiah, baik berupa barang, aktifitas atau makanan.

Apabila belum berhasil memenuhi target yang sudah ditulis di tahap self instructions maka diberikan hukuman dengan yang sebanding.

Baca Juga: Covid-19 Meledak, Pemerintah Kebut Vaksinasi hingga Hapus Syarat KTP Domisili Target 1 Juta Dosis Perhari

"langkah-langkah tersebut harus dilakukan secara runtut untuk satu kasus, sehingga dapat terselesaikan dengan baik," tutur Tika

Di akhir acara Tika pun memberikan nasihat tentang bagaimana individu melihat diri sendiri.

"Yang bertanggung jawab atas kebahagiaamu adalah dirimu sendiri bukan orang lain. Yang harus bangga atas dirimu adalah dirimu sendiri. Ketika kamu tidak bangga terhadap dirimu, tidak ada tanggung jawab orang lain untuk bangga dan mencintai dirimu," tutup Tika.***

 

Tag #inscure #labbkuntirta #positifselftalk #selfintruction #rendah diri #percayadiri #bahagia

 

Sumber : Webinar Lab BK Untirta

Editor: Nahrul Muhilmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah