Maka perlulah celana khusus untuk aktivitas di alam terbuka. Biasanya para pendaki menghindari celana berbahan jeans atau denim karna bahan tersebut kaku sehingga menghambat pergerakan dan juga bahan tersebut susah kering ketika basah akibat hujan ataupun terkena embun yang ada di dedaunan.
Jenis celana yang dipilih pendaki yaitu jenis celana kargo, celana konvirtebel, celana sofshell, dan celana waterproof.
Celana kargo dipilih dikarena kan berbahan tidak kaku dan memiliki banyak kantung. Sementara celana konvirtebel dipakai karena berbahan polyster atau nilon, memiliki resleting di lutut sehingga bisa di copot dibagian lutut ke bawah.
Celana sofshell dipilih karena berbahan nilon dan sintetis polyster, bersifat waterproof dan water resistant, dan menambah insulasi. Sedangkan celana waterproof dipilih sebab bertahan tipis dan ringan, serta tahan terhadap angin dan air.
3. Sepatu outdoor/sepatu gunung
Tidak sembarang sepatu bisa dipakai ketika mendaki gunung. Sebab dijalur pendakian tanah yang dipijak tidak selalu rata, ada yang licin miring menanjak atau menurun, berlumpuh, dan berbatu. Sehingga rawan terhadap kaki yang luka atau cedera.
Baca Juga: Pendaki Wanita yang Hilang Selama 3 Hari di Gunung Abbo Sulawesi Selatan, Akhirnya Ditemukan
Sebab itu perlu lah memakai sepatu yang sesuai dengan medannya. Para pendaki biasanya memilih sepatu berukuran lebih besar misalkan kita biasa memakai ukuran 40 maka ketika memakai sepatu gunung haruslah yang berukuran 41 atau 42, kemudian sol sepatu bergerigi, elastis, kuat, dan tahan air.
4. Jaket outdoor
Ketika di dataran tinggi kita akan merasakan udara yang lebih dingin dan lembab juga sering terjadi hujan. Hal ini dapat menyebabkan hipotermia, bahkan bisa menyebabkan kematian.