HALOYOUTH – Sayuran memang diklaim memiliki nutrisi yang baik untuk tubuh. Sayuran, terutama sayuran hijau, sangat
dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.
Kandungan di dalam sayuran seperti protein, serat, vitamin, antioksidan, dan mineral sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang janin dalam kandungan.
Namun, tahukah kamu beberapa jenis sayuran tidak disarankan, bahkan dilarang untuk dikonsumsi oleh ibu hamil karena dapat menyebabkan kelahiran prematur hingga keguguran.
Berikut enam jenis sayuran yang tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil.
1. Daun Kelor
Daun kelor memang mengandung nutrisi yang berlimpah, namun daun ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Daun kelor dapat merangsang kontraksi apaagi jika dikonsumsi saat hamil muda.
2. Daun Ketumbar
Daun ketumbar mengandug fitoestrogen yang berfungsi memproduksi hormon estrogen dan merangsang kontraksi rahim. Hal tersebut dapat memicu persalinan prematur atau bahkan keguguran.
3. Daun Pepaya
Kandungan zat besi dalam daun pepaya memang baik, namun daun pepaya juga mengandung senyawa papain yang berbahaya bagi janin jika dikonsumsi secara berlebihan.
4. Lidah Buaya
Lidah Buaya bersifat seperti stimultan rahim, yang berarti lidah buaya dapat menyebabkan kontraksi dini dan keguguran. Selain itu, lidah buaya juga mengandung antrakuinon, yang merupakan senyawa obat pencahar yang kuat.
5. Oregano
Ibu hamil tidak dianjurkan mengonsumsi oregano dalam jumlah berlebihan. Kandungan minyak dalam oregano dapat menyebabkan kontraksi rahim, kelahiran prematur, bahkan keguguran. Oregano juga sebaiknya dihindari oleh ibu hamil yang alergi jenis rempah tertentu seperti basil.
6. Sayuran berpengawet
Ibu hamil sangat tidak dianjurkan mengkonsumsi sayuran berpengawet. Kadar garam dalam sayuran yang diawetkan bisa saja sangat tinggi. Selain itu, makanan ini diawetkan dengan nitrit yang dapat menyebabkan kanker dan berbahaya bagi ibu dan janin.
Selain enam jenis sayuran di atas, hindari juga mengkonsumsi sayuran mentah. Bahan makanan mentah, tidak terkecuali sayuran, kemungkinan besar terkontaminasi listeria atau bakteri berbahaya lainnya.***