Apa Itu Hepatitis Akut Misterius? Simak Penjelasan dr. Zubairi Djoerban

- 5 Mei 2022, 08:56 WIB
Ilustrasi hepatitis akut misterius
Ilustrasi hepatitis akut misterius /Freepik/

HALOYOUTH - Hepatitis akut misterius pada anak-anak menjadi bahasan hangat belakangan ini di seluruh dunia.

100-an kasus dilaporkan, termasuk tiga anak di Indonesia yang meninggal karena hepatitis akut misterius.

Sebenarnya apa itu hepatitis akut misterius?

Seperti dilaporkan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. dr. Zubairi Djoerban, saat ini sudah ada 228 kasus dugaan hepatitis akut misterius pada anak-anak yang beradal dari 20 negara.

Baca Juga: Waspada Penyakit Hepatitis Akut, Sudah Banyak Menyerang Anak-Anak hingga Perlu Transplantasi Hati

Belum lagi, masih ada 50 kasus tambahan sedang diselidiki. Dikatakan Zubairi Djoerban, tersangka utama sementara ini diduga Adenovirus 41 (CDC). Di mana hasil positif didapat dengan tes darah keseluruhan, bukan hanya dengan plasma.

Zubairi Djoerban memaparkan, alasan penyakit itu disebut hepatitis akut misterius lantaran penyebabnya bukan virus hepatitis A, B, C, D, dan E yang dikenal. Kemudian juga penyakit ini sangat mengancam nyawa. Beberapa pasien bahkan harus melakukan transplantasi hati.

“Diduga Adenovirus 41 yang sebelumnya tak pernah merusak liver—kecuali imunitas buruk. (Penyakit ini) menyerang anak-anak yang notabene imunitasnya bagus,” kata Zubairi Djoerban dikutip Haloyouth dari Twitter @Profesor Zubairi pada Kamis, 8 Mei 2022.

Baca Juga: Kenali Gejala Diabetes Sejak Dini, Berikut Ciri-cirinya

Lantas, apa sebenarnya Adenovirus itu?

Adenovirus adalah virus umum yang sebabkan berbagai penyakit, di antaranya pilek, demam, sakit tenggorokan, bronkitis, pneumonia, dan diare. Adenovirus 41 belum pernah terkait dengan hepatitis, dan patogen umum ini biasanya bisa sembuh sendiri.

Profesor Zubairi mengatakan bahwa hepatitis akut misterius ini amat serius, karena beberapa anak meninggal. Bahkan 10 dari 145 pasien dengan hepatitis akut ini memerlukan transplantasi hati (di Inggris). Sayangnya hingga saat ini belum ada tes yang memastikan.

“Tapi syaratnya adalah pasien harus negatif terhadap virus hepatitis A, B, C, D, E dan dengan kadar enzim transaminase lebih dari 500 unit per liter,” ungkapnya.

Baca Juga: 5 Makanan Sehat yang Baik Bagi Penderita Penyakit Hepatitis, Simak Berikut Ini

Menurut WHO, kebanyakan pasien yang terinfeksi hepatitis akut misterius ini memiliki rentang usia 1 bulan hingga remaja berusia 16 tahun.

“Sebagian besar anak-anak ini mengalami masalah gastrointestinal terlebih dahulu, diikuti penyakit kuning. Tes laboratoriumnya juga menunjukkan tanda-tanda peradangan hati parah. Sebagian besar anak tidak mengalami demam,” paparnya.

Lebih lanjut ia menyebut bahwa hipotesis terkait penyebab munculnya penyakit ini berasal dari vaksin Covid-19 tidak didukung data, karena sebagian besar anak-anak yang terkena hepatitis misterius ini justru belum menerima vaksinasi Covid-19.***

Editor: Nahrul Muhilmi

Sumber: Twitter @ProfesorZubairi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah