Kadernya di PT TMI, Menhan Prabowo Jamin Tak Ada Kepentingan Partai saat Pengadaan Alutsista Senilai Rp 1.7 T

3 Juni 2021, 08:50 WIB
Prabowo Jamin Tak Ada Kepentingan Partai saat Pengadaan Alutsista Senilai Rp 1.7 T /Instagram/@prabowo/

HALOYOUTH - Menhan Prabowo baru-baru ini sempat menuai kontroversi dikalangan publik atas kebijakannya dalam pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI yang nilainya fantastis mencapai Rp1.760 triliun.

Kontroversi itu bermuara saat publik menilai adanya peran broker dalam pengadaan alutsista tersebut.

Setelah melangsungkan rapat kerja bersama Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Rabu, 2 Juni 2021 kemarin, Anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon menjelaskan pengakuan Prabowo saat rapat tentang peran PT Teknologi Militer Indonesia (TMI).

Baca Juga: Duet Maut Puan-Anis Dianggap Beda Kolam! Akankah Golkar Mengambil Langkah

Menurut Prabowo, PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) bukanlah broker (makelar) dalam pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI yang senilai Rp1.760 triliun tersebut.

"Beliau menjelaskan terkait PT TMI, disebutkannya dibentuk hanya untuk membantu Kemhan melakukan studi. Namun informasi yang berkembang PT TMI bertindak sebagai broker namun Menhan menjamin tidak akan terjadi," kata Effendi di Kompleks Parlemen, Jakarta, sebagaimana dikutip oleh haloyouth.pikiran.rakyat.com dari Antara pada Kamis, 3 Juni 2021.

"Saya menjamin bahwa PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) tidak akan menjadi broker tetapi hanya akan menjadi konsultan," tambah Prabowo.

Baca Juga: Catat! Ada Gerhana Matahari Cincin 10 Juni 2021, Indonesia Tidak Kebagian

Selain meminta penjelasan soal PT TMI, Effendi Simbolon turut menanyakan orang-orang Menhan yang masuk dalam jajaran komisaris PT TMI.

Hal tersebut dirasa penting untuk diklarifikasi karena kekhawatiran Effendi adanya kepentingan partai tertentu dan kolega terdekat.

"Tadi juga kami tanyakan terkait apakah ini hanya ada kepentingan partai tertentu dan kolega kedekatan. Menhan mengatakan tidak ada, (PT TMI) kebetulan orang yang sudah pensiun dan para pakar," ujarnya.

Baca Juga: Polemik TWK KPK, Ini 3 Tuntutan PKS ke Presiden Jokowi

Lanjut Effendi, Prabowo mengaku hanya kebetulan ada koleganya di Gerindra menjabat komisaris di PT TMI. Para kader tersebut menjabat sebagai petinggi PT TMI karena latar belakang pensiunan militer dan pakar.

"Kita konfirmasi juga, apakah ini hanya ada kepentingan partai tertentu ada kolega kedekatan, beliau bilang enggak. Ini kebetulan saja mereka pensiunan para pakar, jadi tidak ada kaitan," pungkasnya.***

Editor: Muhammad Jejen

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler