Motif Bjorka Serang Pemerintah Indonesia Demi Sahabatnya, WNI Buangan Rezim Soeharto 1965?

11 September 2022, 15:38 WIB
Ilustrasi hacker. /Pixabay/FotoArt-Treu

HALOYOUTH - Bjorka kembali membuat heboh publik usai beberapa kali serang pemerintah Indonesia melalui keahliannya.

Disaat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah telah menghilang sedikit demi sedikit, Bjorka datang bagaikan pahlawan dan selalu menjadi perbincangan hingga saat ini.

Serangan Bjorka terhadap pemerintah Indonesia ternyata memiliki motif tertentu, yang tak lain disebutkan olehnya demi salah satu temannya.

Baca Juga: Bjorka Beberkan Kronologi Kasus Pembunuhan Munir, Sosok Ini Disebut Pembunuh Aktivis HAM 2004 Silam

Bjorka menyebutkan motifnya itu kepada warganet Indonesia melalui akun Twitter-nya.

Menurut Bjorkan, dia ingin membenahi kinerja para pejabat yang saat ini sedang berkuasa di Indonesia agar masyarakat Indonesia bisa sejahtera.

Hal itu menurut Bjorka demi sahabat yang dianggap sebagai orang tua asuh dirinya.

Baca Juga: Benarkah Muchdi Purwoprandjono Dalang Pembunuhan Munir? Simak Bocoran Lengkap Hacker Bjorka

Bjorka Memiliki Teman Asal Indonesia

Sosok sahabat Bjorka itu pun langsung menjadi sorotan warganet, karena Bjorka menyebut bahwa temannya itu merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang dibuang pada era 1965.

Era tersebut merupakan masa kepemimpinan rezim Soeharto yang sangat berkuasa.

Pada tahun 1965, rezim Soeharto melakukan kebijakan apabila ada WNI yang tergabung ke dalam blok timur akan diasingkan, dan tidak bisa kembali lagi ke Indonesia selamanya.

Bahkan jika ada akademisi yang sedang melakukan studi di blok timur, maka akan di cap "Komunis".

Baca Juga: Daftar Sampel Dokumen Rahasia Jokowi yang Dibocorkan Hacker Bjorka, Ada Dokumen dari BIN

Kemudian tersirat dugaan bahwa sahabat Bjorkan merupakan pelajar WNI yang melakukan studi di Polandia saat itu.

“Saya punya kawan baik orang indonesia di Warsawa (Ibu Kota Polandia), dan dia bercerita banyak tentang betapa kacaunya indonesia. saya melakukan ini untuk dia,” ucap Bjorka, sebagaimana dikutip haloyouth.com dari akun Twitternya, @bjorkanism.

Kemudian Bjorka langsung memberikan peringatan bahwa jika pemerintah Indonesia ingin balas menyerang, maka mustahil untuk menemukan identitas sahabatnya tersebut.

Baca Juga: Ini Negara Asal Hacker Bjorka yang Meretas Data Pribadi Menkominfo dan Ratusan Dokumen Rahasia Negara

“Yeah, jangan mencoba melacaknya dari (data) Kementerian Luar Negeri. Karena kalian tidak akan menemukan apa pun. Dia tidak lagi diakui oleh indonesia sebagai warga negara karena kebijakan tahun 1965. Meskipun dia adalah pak tua yang sangat pintar,” tegas Bjorka.

Kepintaran Sahabat Bjorka di Bidang IT

Bjorka juga mengungkap kesedihan bahwa sahabat yang dianggap orang tua asuh sejak dia lahir itu sudah meninggal pada tahun 2021.

Dia menjelaskan bahwa sahabatnya itu memiliki kepintaran yang sangat luar biasa di bidang Teknologi Informasi (IT), dan ingin membenahi pengembangan teknologi di negara asalnya, Indonesia.

Baca Juga: BSU 2022 Sudah Cair, Cara Cek Status Penerima di bsu.kemnaker.go.id Senilai Rp600.000

Akan tetapi hal itu tidak tercapai, meski menyaksikan rekam jejak Presiden ke-3 Indonesia B.J Habibie pun tidak dihargai di negeri sendiri.

“Dia ingin kembali dan melakukan sesuatu dengan teknologi meskipun dia melihat betapa sedihnya menjadi seorang Habibie. dia tidak punya waktu melakukannya sampai akhirnya dia meninggal dengan tenang,” kata Bjorka.

Motif Bjorka Menyerang Pemerintah Indonesia

Dia juga menyebutkan bahwa aksinya meretas berbagai dokumen rahasia Indonesia itu merupakan salah satu cara agar menghormati sekaligus melanjutkan mimpi-mimpi sahabatnya.

Baca Juga: BSU 2022 Rp600 Ribu Tidak Cair ke 6 Golongan Masyarakat Ini, Cek Nama Penerima Login bsu.kemnaker.go.id

Kemudian dia juga mengaku senang bisa disambut hangat oleh rakyat Indonesia sejak kemunculannya pada 9 September 2022 kemarin, ternyata memiliki tujuan sama dengannya yang kian hari kian kontra dengan pejabat tanah air.

“Sulit melanjutkan mimpinya dengan cara yang benar, jadi saya lebih suka melakukannya dengan cara ini (meretas). Kita memiliki tujuan yang sama, agar negara tempat ia dilahirkan bisa berubah menjadi lebih baik. senang bertemu kalian,” ujarnya. ***

Editor: Nahrul Muhilmi

Sumber: Twitter @bjorkanism

Tags

Terkini

Terpopuler