"Sebagai manusia biasa aku hanya mencintaimu. Tetapi sebagai prajurit, wanita adalah senjata, dan negara adalah kekasih"..
Sejak saat itu, kemarahan Dewi Tunjung Biru luntur dan kesadaran demi kesadan atas perbuatannya di masa lalu mulai membukakan hatinya, apalagi kondisi Banyak Kapuk semakin rapuh dan tergeletak di lantai. Dewi Tunjung Biru buru-buru memangku Pujaan Hatinya itu dan mengakui kesalahannya di depan Sakawuni. Terakhir, Raden Banyak Kapuk melamar sang pujaan hati Untuk menikah diatas luka-luka yang menganga akibat pukulan demi pukulan Sakawuni.