Palestina Marah Usai Serangan Udara Israel Menewaskan Pria Disabilitas Hingga Perempuan Hamil

- 20 Mei 2021, 19:48 WIB
Serangan udara Israel ke Jalur Gaza Palestina, 11 Mei 2021.
Serangan udara Israel ke Jalur Gaza Palestina, 11 Mei 2021. /REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

Baca Juga: Arsy Menangis dan Ingin Pulang ke Indonesia Usai Mendengar Kabar Aurel Hermansyah Keguguran

Adik Eyad Salha, Omar Salha (31) yang putus asa di kamar mayat mengatakan bahwa kakaknya tidak dapat berjalan selama 14 tahun dan bukan seorang pejuang bersenjata.

“Apa yang dilakukan kakak saya? Dia hanya duduk di kursi rodanya. Apa yang pernah dilakukan putrinya? Apa yang istrinya lakukan?” tuturnya.

Saat serangan Israel mengenai kediaman sang kakak, Omar Salha sedang bersama para tetangga.

“Mereka (keluarga Eyad Salha) baru saja bersiap-siap untuk makan siang,” ucapnya.

Baca Juga: Oki Setiana Dewi Bantah Pernah Jadi Istri Siri Ustaz Uje

Omar Salha mengatakan sang kakak tidak memiliki pekerjaan, dan berbagai apartemen dengan ibu serta tiga saudaranya.

Seperti banyak orang lain di Gaza yang miskin, mereka mengandalkan bantuan dari badan PBB untuk pengungsi Palestina.

Sang ibu, Umm Eyad juga tidak berada di rumah saat serangan Israel itu menewaskan anaknya. Dia pergi dua hari sebelumnya, untuk tinggal bersama sang kakak.

Umm Eyad mengira rumahnya akan lebih aman selama pengeboman Israel yang sedang berlangsung di Gaza Palestina.

Halaman:

Editor: Nahrul Muhilmi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x