Baca Juga: Mengejutkan! AC Milan Boyong Mike Maignan untuk Gantikan Donnarruma
"Semua ini bermuara pada Pilpres 2024. PDIP secara struktural mendukung Puan Maharani sebagai calon wakil presiden yang akan berpasangan dengan Pranowo Subianto sebagai calon presiden," kata Dr. Atang.
Namun, secara riil politik berdasarkan hasil survei, justru Ganjar Pranowo, kader PDIP yang notabene Gubernur Jawa Tengah, berada di posisi tiga besar bakal calon presiden.
Munculnya Ganjar dalam peta politik nasional terkait dengan pilpres mendatang, menurut dia, secara tidak langsung telah menenggelamkan nama Puan Maharani yang digadang-gadang menjadi wakil presiden.
Menurutnya, fenomena ini dapat diduga bahwa dalam internal PDI Perjuangan telah terjadi perpecahan yang dapat menjadi kontraproduktif bagi PDIP itu sendiri.
Baca Juga: Kemkominfo Gelar Pelatihan ASN, Hanya Butuh 2 Syarat Ini untuk Mengikutinya
Terlepas apakah PDIP mendukung atau tidak terhadap Ganjar, dia menilai upaya "pembunuhan karakter" oleh struktur partai terhadap Ganjar justru akan menjadi senjata makan tuan.
"Langkah PDIP akan dinilai publik sebagai bentuk penzaliman terhadap Ganjar. Sikap diamnya Ganjar justru akan merugikan PDIP sendiri," katanya.
Menurut Atang, Ganjar Pranowo sebagai orang yang telah lama berkecimpung dan membesarkan PDIP dari awal merupakan seorang marhaenis sejati yang secara ideologis tidak diragukan lagi.
Dia menyayangkan apabila PDIP mengorbankan Ganjar demi Puan Maharani.