Kabar Duka! Toeti Heraty, Pendiri Jurnal Feminisme Pertama di Indonesia Sekaligus Guru Besar UI Tutup Usia

- 13 Juni 2021, 13:55 WIB
Penulis dan guru besar UI (Universitas Indonesia), Prof. Dr. Toeti Heraty Noerhadi tutup usia pada Minggu, 13 Juni 2021.
Penulis dan guru besar UI (Universitas Indonesia), Prof. Dr. Toeti Heraty Noerhadi tutup usia pada Minggu, 13 Juni 2021. /Instagram/@kultural.indonesia/

 

HALOYOUTH - Penulis dan guru besar UI (Universitas Indonesia), Prof. Dr. Toeti Heraty Noerhadi tutup usia pada Minggu, 13 Juni 2021.

Toeti meninggal di RS MNC (Metropolitan Medical Center) pada pagi ini pukul 05.10 WIB.

"Almarhumah akan disemayamkan di rumah duka: Jl. Cemara no. 6, Menteng, Jakarta Pusat," tulis Buldan Khuri di akun facebook mililnya sebagaimana dukutip Haloyouth.pikiran.rakyat.com pada Minggu, 13 Juni 2021.

Baca Juga: Aramco, Sang Raja Minyak yang Geser Apple dari Singgasana

Buldan Khuri adalah pemilik penerbit Mata Bangsa yang memberitahu kabar kepulangan Toeti melalui status Facebook-nya.

"Mohon doa dan dibukakan pintu maaf untuk almarhumah," lanjutnya.

Toeti merupakan salah satu pendiri jurnal feminisme pertama di Indonesia.

Jurnal yang didirikan saat itu bernama Jurnal Perempuan.

Baca Juga: Jelang Pertandingan Inggris Melawan Kroasia, Mateo Kovacic: Timnas Inggris Miliki Lini Tengah yang Sangat Baik

Selain itu, sejak dulu Toeti juga aktif mengikuti beberapa festival di tingkat internasional.

Di antaranya Festival Penyair International di Rotterdam tahun 1981 dan International Writing Program di Universitas Iowa, Iowa City tahun 1984.

Puisi-puisi yang ditulisnya telah diterjemahkan ke beberapa bahasa asing, di antaranya bahasa Belanda, Inggris, Jerman, Rusia dan Prancis.

Baca Juga: Catat! Berikut Kisi-kisi Materi SKD CPNS 2021 dan Tujuan Setiap Soalnya

Bahkan ia mendapat julukan 'satu-satunya wanita di antara penyair kontemporer terkemuka Indonesia'.

Meski raganya sudah kembali kepada Sang Pencipta, namun karyanya tetap abadi, seperti dalam penggalan karyanya, 'sejak dahulu memang, yang tidak terucapkan, lebih berarti.'***

Editor: Muhammad Jejen

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah