Utang Negara Naik 3 Kali Lipat Dibanding Zaman SBY-JK, Ekonom Faisal Basri: Karena Utak-atik Istilah Lock Down

- 18 Agustus 2021, 21:18 WIB
Kolase foto Faisal Basri dan Jokowi
Kolase foto Faisal Basri dan Jokowi /Instagram @teguhestro dan @jokowi

HALOYOUTH - Sorotan pidato kenegaraan yang disampaikan Presiden Jokowi pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPD RI dan DPR RI pada 16 Agustus 2021 datang kembali dari pakar ekonom senior, Faisal Basri.

Berbeda dengan yang lain yang banyak menyorot pakaian adat yang dikenakan Presiden, Faisal Basri justru menyoal hutang negara yang jumlahnya sangat fantastis.

Dalam blog pribadi miliknya Faisal Basri mengulas secara panjang lebar tentang naskah pidato Presiden, yang didalamnya terdapat utang Negara akan mencapai 8,11 kuadriliun pada akhir 2022 mendatang.

Baca Juga: Bill Gates Peringatkan Ancaman Lain yang Lebih Mematikan Selain Covid-19

"Ini berarti kenaikan luar biasa dibandingkan pada akhir pemerintahan SBY-JK sebesar Rp2,61 kuadriliun atau kenaikan lebih dari tiga kali lipat," tulisnya dalam blog pribadi, dikutip haloyouth.pikiranrakyat.com 18 Agustus 2021.

Dalam perkiraannya, besaran hutang pada akhir 2022 mendatang bisa meleset lebih besar dari yang diumumkan jika pertumbuhan ekonomi tak memenuhi target APBN 2021 dan 2022.

"Kemungkinan itu cukup besar karena selama pemerintahan Jokowi tak pernah sekalipun target pertumbuhan tercapai."

Tidak memenuhinya target memang bukan sepenuhnya kegagalan pemerintah. Menurutnya, pandemi COVID-19 memang menjadi biang keladinya.

Baca Juga: HUT RI ke 76 , Mesut Ozil Ucapkan Selamat dan Berharap Indonesia Pulih dari Pandemi

Halaman:

Editor: Rifqiyudin

Sumber: Faisalbasri.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah